Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
Olahraga
20 jam yang lalu
Mencetak Pecatur Tangguh Butuh Dana Besar, Eka Putra Wirya: Terima Kasih PT Pertamina dan Bank Mandiri
2
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
Umum
18 jam yang lalu
Inara Rusli dan Virgoun Berdamai demi Anak
3
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
Umum
18 jam yang lalu
Iqbaal Ramadhan Berbagi Karya dan Kegiatan Terbaru Lewat Saluran WhatsApp Khusus
4
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
Umum
18 jam yang lalu
Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Sambut Kelahiran Buah Hati
5
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
Olahraga
17 jam yang lalu
Mauricio Souza Sebut Permainan Madura United FC Berkembang
6
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Utut Minta Pecatur Indonesia Manfaatkan Peluang di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Harga Batubara di Aceh Anjlok

Harga Batubara di Aceh Anjlok
Minggu, 25 Oktober 2015 16:11 WIB
MAULABOH - Harga jual batubara kalori 3400 GAR di Aceh terus mengalami keterpurukan dari 38 dolar AS per metrik ton menjadi 19 dolar hingga pertengahan 2015 karena terjadinya krisis ekonomi dalam skala global.

CSR and Coorcomm Manager PT Mifa Bersaudara Azizon Nurza di Meulaboh, Minggu (25/10) mengatakan, selain pelemahan ekonomi dunia anjloknya harga jual batubara diproduksi serapan pasar menurun lebih besar dari penurunan produksi.

"Turunya harga minyak bumi ke tingkat terendah sejak beberapa dasawarsa lalu juga mempengaruhi. Penurunan sampai 19 dolar AS/MT ini diprediksi akan terus berlanjut hingga 2017, apabilapun dilakukan intervensi mungkin sekitar 26 dolar AS," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam rilis pers disampaikan dalam pertemuan dengan sejumlah awak media di Meulaboh, kata Azizon, yang memicu penurunan energi panas bumi itu setelah ditemukannya energi alternatif lain seperti Shell Gas di Amerika yang dalam jangka panjang berpotensi untuk menggeser pemakaian minyak bumi batubara.

Dampak yang dirasakan perusahaan tersebut mengalami penurunan pendapatan dan bahkan terancam tidak dapat mengembalikan biaya pinjaman modal dan investasi, kontraktor yang membantu dalam kegiatan tambang juga ikut merasakan dampaknya.

"Kondisi tersebut memaksa perusahaan tambang batubara harus melakukan berbagai upaya agar bisa dapat bertahan. Dan inilah juga merupakan salah satu upaya yang kita lakukan untuk bertahan salah satunya menghemat biaya produksi," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakan, akibat penurunan harga yang sangat besar sejak 2012-2015, perseroan selama tiga tahun berturut-turut membukukan kerugian dalam laporan keuangan sebagaimana telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Erns and Young.

Sebut Azizon, selaku pelaku bisnis dan salah satu pioner investasi pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), pihaknya telah mencoba berbagai strategi bisnis untuk terus bertahan, tujuannya tetap berkontribusi langsung terhadap PAD.

"Ada sembilan poin upaya mempertahankan bisnis ini, salah satunya menurunkan target produksi, mengintervensi pengeluaran dari pos anggaran termasuk meniadakan promosi perusahaan selama 2015 ini," tegasnya.

PT Mifa Bersaudara akan terus mengevaluasi kemampuan perusahaan sekalian perubahan kondisi bisnis batubara untuk menentukan strategis bisnis yang sesuai termasuk keputusan pengurangan karyawan dan tindakan lainnya.

Sebut Azison, selama 2015 ditargetkan produksi sebesar 5 juta meterik ton (MT), tapi karena harga batubara yang sangat jauh turun hingga berada jauh dibawah biaya produksi maka dalam revisi RKAB telah diturunkan target produksi-sales menjadi 1,8 juta MT. (ant)

Editor:Syafruddin
Sumber:suarapembaruan.com
Kategori:Aceh, GoNews Group, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/