Polisi Syariat Banda Aceh Tangkapi Waria Mangkal di Pinggir Jalan
"Kita sudah dua minggu ini kita tertibkan bencong yang berkeliaran malam hari hingga pagi," kata Evendi A Latif, Minggu (25/10).
Katanya, waria yang ditertibkan ini biasanya keluar pada pukul 02.00 WIB dini hari hingga menjelang subuh. Mereka sering didapatkan seperti di Terminal Keudah, Jalan Tentara Pelajar, Banda Aceh, Simpang Lima, Peunayong dan sejumlah lokasi lainnya.
Pakaian waria ini yang kerap beroperasi malam hari, katanya, sangat mirip dengan perempuan. Bahkan mereka menggunakan pakaian yang minim dan ada yang menggunakan rok pendek.
"Kalau sekilas mirip dengan perempuan, sebenarnya mereka itu laki-laki menjadi perempuan, sering disebut bencong," jelasnya.
Selama 2 minggu melakukan operasi penertiban waria, Polisi Syariat Kota Banda Aceh sudah menangkap sebanyak lima waria. Semua mereka masih berada di kantor polisi syariat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Baru kita lepas setelah datang orangtuanya masing-masing dan dibina oleh orangtuanya dan dibawa ke rumahnya lagi," imbuhnya.
Kata Evendi, rata-rata waria yang berkeliaran di Banda Aceh merupakan pribumi Aceh sendiri. Kebanyakan mereka datang dari luar kota Banda Aceh dan sampai ke Banda Aceh menjelma menjadi waria.
"Yang bekerja di Salon, kalau tidak melanggar syariat Islam tidak apa-apa. Tetapi mereka itu kami menduga berprofesi ganda, pagi bekerja di salon, malam berkeliaran di pinggir jalan," jelasnya.
Penertiban waria ini, katanya, bekerja sama dengan pemuda gampong di Peunayong dan sekitarnya. Ini dilakukan karena masyarakat setempat sudah resah dengan keberadaan mereka setiap malam. ***
Editor | : | Syafruddin |
Sumber | : | merdeka.com |
Kategori | : | Aceh, GoNews Group, Pemerintahan |