Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
9 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
4 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta
Menciptakan ''10 Bali Baru'' di 10 Top Destinasi Unggulan Pariwisata (Bagian-1)

Danau Toba Sumatera Utara, Diproyeksi Menarik 1 Juta Wisman di 2019

Danau Toba Sumatera Utara, Diproyeksi Menarik 1 Juta Wisman di 2019
Danau Toba, Sumatera Utara. (net)
Jum'at, 19 Februari 2016 21:28 WIB
Penulis: Daniel Caramoy
JAKARTA- Mimpi Presiden Jokowi untuk kembali menggeliatkan Danau Toba, sepertinya direspon serius Kementerian Pariwisata. Danau Toba, harus segera menjadi “Top Destination” dan mampu menyedot minimal 1 juta wisatawan mancanegara.

Istilah yang sering dipakai adalah menjadi “Bali” baru. Kawasan yang daya pikat wisatanya kuat, aksesnya bagus, dan daya tampung amenitasnya meyakinkan.

Menpar Arief Yahya pun dengan nada optimis menjelaskan, visi pengembangan kawasan Danau Toba menjadi destinasi yang memiliki kekuatan daya tarik yang berbasis pada potensi alam, harus segera dilaksanakan. Karena itu, Kemenpar tengah mengupayakan Toba menjadi bagian dari Global Geopark Network.

Beberapa langkah dan kebijakan diambil untuk menjadikan Toba sebagai Destinasi Pariwisata Nasional dan Internasional yang kaya akan potensi budaya dan berkelanjutan serta sanggup menarik 1.000.000 wisman tahun 2019.

“Strategi pengembangannya, fokus pada elemen 3A yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Target pasar utama, turis dari negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia dan Singapura, karena mereka tidak punya atraksi danau seteduh Toba. Lalu turis Eropa khususnya Belanda dan Perancis. Keduanya saat ini juga sudah cukup tertarik dan banyak yang sudah paham dengan Toba,” jelasnya.

Sementara untuk target pasar sekunder, lanjut Menpar, turis yang berasal dari Australia dan Amerika. Adapun, target wisatawan nusantara berasal dari kota-kota besar di Pulau Jawa, dan Sumatera seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru dan Palembang.

Wisatawan ASEAN umumnya datang untuk sightseeing dan leisure, sedangkan wisatawan dari Eropa bertujuan untuk mengeksplorasi keindahan alam, berpetualang, advanture, meneliti serta melihat secara langsung Geopark Kaldera Danau Toba.

Kunci menuju sukses menangani kawasan Danau yang ditengahnya terdapat Pulau Samosir itu. Pertama menurut Menpar, Integrated Planning termasuk Zonasi dan Delineasi KSPN Danau Toba dan sekitarnya. Kawasan itu bukan hanya danaunya saja, tetapi hampir menyeluruh se-Sumatera Utara.

Koneksitas antara satu objek dengan objek yang lain. Atraksi dari satu titik ke titik lain. “Jadi jangan dibayangkan hanya danau-nya saja, Danau itu hanya sebagian kecil saja yang ada disana,” kata Arief Yahya.

Kedua, menurut Arief, shared infrastructure. Pembangunan dan peningkatan jalan nasional dan tol. Diantaranya, adalah tol Medan-Kualanamu-Perbarakan-Tebing Tinggi sepanjang 61,8 kilometer. Itu sudah dan sedang dilakukan. Dan diperkirakan pembangunan tersebut akan tuntas pada 2017.

Untuk rekonstruksi atau peningkatan struktur jalan yang sudah dimulai sejak 2015 lalu, dari Silimbat-Siborong-borong. Termasuk Kota Tarutung: Siantar-Silimbat, Kab Simalungun-Silimbat. Kabupaten Tapanuli Utara, jalan seksi Lau Lisang. “Termasuk percepatan usulan agar Jalan Lingkar di Danau Toba dan Samosir dijadikan sebagai jalan nasional, agar bisa dihandle dari pusat,” kata dia.

Adapun yang ketiga, kata Arief, peningkatan kualitas bandara, baik Kuala Namu, Silangit, Sibisa yang akan diperpanjang dan diperlebar runway-nya. Keempat, rehabilitasi dermaga yang mulai dilakukan sejak 2015. Persisnya di Mogang Palipi, Meat, Simanindo, Tiga Ras, P.Sibandang. Kelima, pengembangan Danau Toba sebagai Global Geopark Network (GGN).

Keenam, diformat pelayanan satu pintu, atau one stop service, lalu ketujuh, skema insentif untuk investasi dan bisnis. Dengan begitu, Toba merupakan kawasan yang seksi bagi pelaku bisnis pariwisata. “Karena itu, saat rapat koordinasi di Toba, melibatkan banyak kementerian, seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Kehutanan, Menteri Perikanan dan Kelautan, Menteri Perhubungan, Menteri Menko Kemaritiman, Menkumham, dan Menko Polhukam.

“Arahan Presiden Jokowi sudah sangat tegas, pada Sidang Kabinet 4 Januari 2016 lalu. 2016 adalah tahun percepatan. Pastikan kemajuan di lapangan 10 titik destinasi prioritas itu,” jelas Arief.

Ke-10 Destinasi Prioritas itu antara lain, Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, KepulauanSeribu Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Jawa Timur, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. (*/dnl) bersambung...

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/