Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
21 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
22 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
23 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
21 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Wonderful Indonesia 2016

Jaring Divers Taiwan, Kemenpar Eksis di Taipei Flora Expo

Jaring Divers Taiwan, Kemenpar Eksis di Taipei Flora Expo
I Gede Pitana. (dok. Probadi)
Kamis, 02 Juni 2016 01:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Semangat Menpar Arief Yahya untuk menjaring wisatawan bahari terus bergelora. Bulan ini skedul Kemenpar makin ngebut, dengan tampil di pameran wisata minat khusus yakni Diving Resort & Travel Expo (DRT) Taiwan tanggal 17-19 Juni 2016 di Taipei Flora Expo, Taiwan.

"Wisman berbasis bahari kita masih terlalu kecil, sedangkan potensinya segede gajah! Dua per tiga coral dan biodiversity ada di Indonesia. Rugi besar kalau kita tidak bisa meyakinkan wisman untuk menyelami wisata bahari di tanah air," kata Menpar Arief Yahya.

Tujuh dari 10 Bali Baru yang dikembangkan Indonesia, menurut Arief Yahya, adalah wisata bahari. Ini meliputi coastal zone (bentang pantai), underwater (bawah laut) dan sea zone (wisata antar pulau dengan yacht. Ketiganya, Indonesia unggul habis. "Sayang ini belum tercermin dari data wisman yang masuk. Korea suka alam dan eksplorasi bahari, selain shopping, heritage site dan lainnya," ungkap Arief Yahga.

”DRT Taiwan merupakan event yang bersifat Business to Consumer dimana lebih fokus pada wisata minat khusus wisata bahari. Lebih dari 50 negara akan berpartisipasi dari 150 peserta dengan target pengunjung sekitar 150.000 pengunjung. Ini angka pameran yang seksi bagi kami," kata Deputi Pemasaran Luar Negri Kemenpar, I Gde Pitana.

Pria yang pernah mengeyam pendidikan di Australia itu mengatakan, Kemenpar akan memfasilitasi 8 Industri Pariwisata Indonesia di acara tersebut. ” Ini sangat menarik karena nantinya selama pameran berlangsung akan diadakan seminar, lomba foto, pertunjukkan kesenian dan juga berbagai properti wisata bahari,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara itu.

Seperti diketahui, DRT Taiwan merupakan rangkaian kegiatan yang telah tersebar di wilayah Asia dan di organizer oleh perusahaan Hong Kong. DRT sudah teruji di dunia pameran karena juga sukses menggelar DRT Shanghai, DRT Beijing, DRT Philipina dan DRT Hong Kong.

Untuk Kemenpar sendiri, perhelatan ini baru pertama kali diikuti oleh kementerian yang dipimpin oleh Arief Yahya itu. Namun, Indonesia juga pernah mengikuti kegiatan DRT Shanghai dan DRT HongKong di tahun 2012. ” Untuk kegiatan di Taiwan ini kami sangat bersyukur karena di pameran yang sangat fokus pada minat khusus terutama wisata bahari ini mendapatkan dukungan partisipasi dari industri pariwisata Indonesia. Semoga hasilnya akan maksimal dan berdampak baik,” ujar Putana.

Dalam paparannya, Pitana menambahkan, Kemenpar juga telah memasukkan iklan dan awareness campaign di website DRT Taiwan dan majalah Ezdive Taiwan. Kata Pitana, peserta negara yang berpartsipasi pada event ini adalah:, Australia, Philipina, Egypt, Amerika, Syscelles, Maldives, Jerman, Korea Selatan, Singapore, Thailand, Jepang, Malaysia, Kawasan Eropa, China, India, dan Hong Kong.

Lantas bagaimana posisi Indonesia di Pameran tersebut ? Pitana bersama timnya sudah siap lahir batin memperlihatkan keindahan Indonesia. ”Kami sudah menyewa lahan dengan 6 booth dan luas 54 m2, akan didesain dengan fokus bernuansa Wonderful Indonesia (Kapal Phinisi) dilengkapi dengan image yang mewakili destinasi di 3 Greater Batam, Jakarta, dan Bali, karena daerah-daerah tersebut juga punya lokasi wisata bahari unggulan tanah air,” katanya.

Seperti diketahui, luasnya daerah perairan Indonesia membuat wisata bahari memiliki peluang menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke tanah air. Pariwisata Indonesia bertumpu pada tiga hal yakni budaya (culture) sebesar 60 persen, potensi alam (nature) 35 persen dan potensi manmade 5 persen. Wisata bahari masuk dalam kategori potensi wisata alam (nature).

Dimana wisata tersebut dikembangkan lagi dalam produk wisata ekologi sebesar 45 persen, wisata bahari 35 persen dan wisata petualangan 20 persen. Kemenpar menargetkan wisata bahari dapat berkontribusi mendatangkan wisman sekitar 1.078.000 orang. Jumlah tersebut akan meningkat menjadi 4 juta di tahun 2019 mendatang. (*/dnl)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/