Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
9 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
4 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
4 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
9 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Setiap Orang Swiss Makan Coklat 11 Kg Per Tahun

Setiap Orang Swiss Makan Coklat 11 Kg Per Tahun
Country Director Swisscontact Indonesia Manfred Borer menyampaikan arahan. [Rahmat Hidayat]
Kamis, 04 Agustus 2016 23:59 WIB
Penulis: Rahmat Hidayat

BIREUEN - Kebutuhan kakao di pasar internasional sangat tinggi. Di negara Swiss, ternyata setiap orang memakan coklat 11 kilogram per tahun. Sebab itu, kakao menjadi lahan bisnis sangat baik bagi petani di Aceh.

"Di Swiss, negara saya penduduk 8 juta, setiap orang makan coklat 11 kilogram per tahun. Ini bisnis yang baik bagi petani Aceh, tidak mau hidup kakao di Swiss," ujar Country Director Swisscontact Indonesia, Manfred Borer.

Dikatakannya saat penyerahan premium fee bagi petani kakao sertifikasi Aceh oleh Director PT JeBe Koko Malaysia Mark D Ching, Kamis (4/8/2016) di Gampong Bale Panah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Orang Indonesia penduduk lebih banyak, setiap tahun makan coklat 100 gram. Apabila makan coklatnya naik semakin besar kebutuhan. Jika hasil produksi tidak meningkat persediaan kakao tidak cukup.

Memenuhi kebutuhan kakao dunia dan meningkatkan pendapatan petani Aceh, pesan Manfred Borer, lahan kosong ditanami kakao, juga rambutan, pinang, kelapa untuk menambah pendapatan masyarakat.

Koperasi binaan diharapkan membuat pembibitan kakao yang bersertifikasi harus diproduksi dari kelompok dan bantu petani punya motivasi. Kalau harga jatuh karena kakao tidak mau dirawat, ini butuh waktu dua hingga tiga tahun tingkatkan lagi produktivitas kakao. "Jangan lupa rawat agar dapat harga jual tinggi," pesannya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Aceh, GoNews Group, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/