Elpiji Bersubsidi Langka, Pertamina belum Terima Laporan
Penulis: Suparmin
KUALASIMPANG - Kelangkaan elpiji bersubsidi isi 3 kilogram dan 12 kilogram kerap kali terjadi di Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang. Saat ini kelangkaan terjadi sejak 2 minggu terakhir. Akibatnya, harga gas elpiji isi 3 kilogram yang biasanya dijual seharga Rp17 ribu melonjak hingga Rp23 ribu per tabung.
Warga Gampong Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Syahril, (50), menyebutkan sejak elpiji langka, terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak. "Saya sudah keliling Kota Kualasimpang, untuk mencari elpiji namun di kios maupun di pengecer elpiji ternyata tidak ada stok. Akhirnya kembali lagi ke kayu bakar supaya bisa memasak", katanya, Minggu (7/8/2016).
Ia berharap, kelangkaan elpiji bisa segera teratasi dan harganya kembali normal. Hal senada juga disampaikan Maksum (55) pemilik usaha pembuatan roti rumahan. Akibat kelangkaan elpiji, usaha miliknya terpaksa dihentikan sementara.
Pihak Pertamina EP Field Rantau, Jufry, saat dikonfirmasi GOAceh, mengakau akan segera melakukan pengecekan ke lapangan. Namun sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya kelangkaan elpiji bersubsidi di Aceh Tamiang.
"Kementerian ESDM yang melakukan pencacahan konversi gas 3 kg itu dan termasuk menentukan alokasi gas maupun bahan bakar minyak (BBM) untuk daerah. Pertamina sebatas menyalurkan, sedangkan pengawasan di lapangan tentunya juga merupakan tanggung jawab bersama, termasuk DPRK," ungkap Jufri.
Editor | : | TAM |
Kategori | : | Ekonomi |