Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
13 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
13 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
17 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
13 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
12 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Soal Foto Perwira Polda Riau dengan Pengusaha Sawit, Kapolri: Sudah Diselidiki Propam dan Memang Tidak Ada Kongkow-kongkow

Soal Foto Perwira Polda Riau dengan Pengusaha Sawit, Kapolri: Sudah Diselidiki Propam dan Memang Tidak Ada Kongkow-kongkow
Foto yang diduga petinggi Polda Riau Kongkow dengan pengusaha sawit. (istimewa)
Senin, 05 September 2016 14:00 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, tim dari Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) telah melakukan pemeriksaan terkait pertemuan dalam foto empat perwira menengah (pamen) polisi dengan salah satu petinggi perusahaan sawit di Riau.

"Sudah ada tim propam yang intinya bahwa tidak ada yang kongkow dengan pengusaha kelapa sawit tidak ada itu," kata Tito usai membuka Rakernis Lantas Polri di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Senin (5/9/2016).

Menurut Tito, kalaupun ada pengusaha sawit bersama anggota Polri di salah satu hotel di Pekanbaru tersebut hanyalah satu kebetulan. Pengusaha tersebut bukan berasal dari salah satu perusahaan yang kasusnya sudah dihentikan penyidikannya (SP3).

"Satu orang pengusaha sawit itu kebetulan dan perusahaannya milik pengusaha itu tidak terlibat di 15 perusahan yang kasusnya di-SP3 (dihentikan penyidikannya). Ini enggak tahu siapa yang menghubung-hubungkan," katanya.

Khusus untuk perusahaan pembakar hutan yang kasusnya di-SP3 oleh Polda Riau, menurut Tito, sudah dievaluasi sebelum keputusan SP3 tersebut dikeluarkan.

"SP3 sudah dievaluasi karena kurang cukup bukti, ada yang terbakar, asalnya dari luar. Secara detail akan disampaikan nanti. ?Prinsipnya apabila ada yang tak terima, bisa gugat dipraperadilan. Lakukan praperadilan dengan bukti yang cukup," ucapnya.

"?SP3 sudah dievaluasi dan memang itu karena kurang cukup bukti. Ada lahan yang terbakar tapi asalnya dari luar," tukasnya. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/