KP3A RI Pertontonkan Video Kekerasan, Ribuan Pelajar di Dumai Teriak dan Seorang Siswi Dilarikan Keluar Ruangan
Penulis: Friedrich Edward Lumy
Pantauan GoRiau.com, KP3A RI memutar empat video kekerasan terhadap anak, seperti kekerasan orangtua terhadap anak, kekerasan saat ospek, dan kekerasan saat masuk sebuah kelompok (geng) 2 video. Video tersebut diputar dalam empat layar putih. Sontak, saat melihat video tersebut ribuan perwakila pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa, menjerit.
Bahkan seorang siswi SMP terpaksa dilarikan ke luar ruangan ballroom hotel. Siswi ini seharusnya menjadi pembicara, namun tak tahan melihat video tersebut. Siswi yang dilarikan keluar ruangan merupakan salah satu korban kekerasan oleh orangtua angkat. Video ini seharusnya bukan dipertontonkan kepada pelajar, melainkan kepada orangtua yang lebih bisa mencerna video tersebut.
Usman Basuni, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga KP3A RI yang menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut, berbicara dihadapan ribuan pelajar, bahwa video tersebut agar tidak terulang kekerasan terhadap anak.
"Anak-anak hanya korban. Jadi saat melihat video tersebut, dia (anak) kembali trauma dengan apa yang dia rasakan oleh perlakuan orangtuanya," beber Usman sebagaimana dikutip GoRiau.com.
Lebih lanjut dikatakannya, video itu dipertontonkan kepada peserta agar peristiwa kekerasan terhadap anak tidak dilakukan para peserta dikemudian hari, sehingga berakibat fatal kepada si korban.
"Semoga video ini bisa bermanfaat bagi pelajar yang melihatnya, sehingga tidak menjadi korban berikutnya," jelasnya.***
Kategori | : | Riau, Pendidikan |