Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
23 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
12 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
59 menit yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
39 menit yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Riau

KP3A RI Pertontonkan Video Kekerasan, Ribuan Pelajar di Dumai Teriak dan Seorang Siswi Dilarikan Keluar Ruangan

KP3A RI Pertontonkan Video Kekerasan, Ribuan Pelajar di Dumai Teriak dan Seorang Siswi Dilarikan Keluar Ruangan
Ribuan pelajar dari tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa di Dumai yang sedang melihat video kekerasan terhadap anak sebagaimana dipertontonkan oleh Komisi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) RI.
Selasa, 04 Oktober 2016 14:13 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
DUMAI - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) RI saat mengadakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) disebuah hotel, mempertontonkan video kekerasan terhadap anak dihadapan ribuan pelajar di Dumai, Riau.

Pantauan GoRiau.com, KP3A RI memutar empat video kekerasan terhadap anak, seperti kekerasan orangtua terhadap anak, kekerasan saat ospek, dan kekerasan saat masuk sebuah kelompok (geng) 2 video. Video tersebut diputar dalam empat layar putih. Sontak, saat melihat video tersebut ribuan perwakila pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa, menjerit.

Bahkan seorang siswi SMP terpaksa dilarikan ke luar ruangan ballroom hotel. Siswi ini seharusnya menjadi pembicara, namun tak tahan melihat video tersebut. Siswi yang dilarikan keluar ruangan merupakan salah satu korban kekerasan oleh orangtua angkat. Video ini seharusnya bukan dipertontonkan kepada pelajar, melainkan kepada orangtua yang lebih bisa mencerna video tersebut.

Usman Basuni, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga KP3A RI yang menjadi pembicara dalam sosialisasi tersebut, berbicara dihadapan ribuan pelajar, bahwa video tersebut agar tidak terulang kekerasan terhadap anak.

"Anak-anak hanya korban. Jadi saat melihat video tersebut, dia (anak) kembali trauma dengan apa yang dia rasakan oleh perlakuan orangtuanya," beber Usman sebagaimana dikutip GoRiau.com.

Lebih lanjut dikatakannya, video itu dipertontonkan kepada peserta agar peristiwa kekerasan terhadap anak tidak dilakukan para peserta dikemudian hari, sehingga berakibat fatal kepada si korban.

"Semoga video ini bisa bermanfaat bagi pelajar yang melihatnya, sehingga tidak menjadi korban berikutnya," jelasnya.***

Kategori:Riau, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/