Masa Panen di Bireuen, Harga Gabah Petani Merosot
Penulis: Joniful Bahri
Menurut sejumlah petani kepada GoAceh, Kamis (6/10/2016) mengaku, pascapanen raya di sejumlah kawasan kecamatan di Bireuen, harga gabah anjlok menjadi Rp5.100 hingga Rp5.200 per kilogram, sebelumnya harga gabah di tingkat petani sempat terjual Rp5.500 per kilogram.
“Saat sekarang ini harga beli gabah di tingkat petani sangat rendah, sementara harga beli beras cukup mahal, seharusnya Bulog dan Pemarintah harus segera mengavaluasi kondisi ini,” kata Tarmizi, petani di Kecamatan Jeumpa.
Menurut Tarmizi, merosotnya harga gabah kering belakangan ini akibat adanya permainan tengkulak yang turun ke gampong-gampong. “Belakangan, mau tidak mau, para petani terpaksa harus menjual harga gabah sesuai harga yang ditawarkan agen, karena harus menutupi serta membayar biaya yang dikeluarkan ketikan masa tanam,” katanya.
Nada yang sama juga dikatakan Junaidi, petani lainnya. Menurutnya belakangan Bulog setempat hingga saat ini belum mampu mengatasi keluhan petani, sehingga patani harus merelakan penjualan gabah yang murah.
“Petani selama ini mengantungkan hidup dari hasil panen, biaya sekolah anak-anak, belum lagi pengeluaran saat pengolahan tanah, perawatan masa tanam hingga ongkos tanam," keluhnya.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Ekonomi, GoNews Group |