Ribuan Massa Demo Ahok Terkait Penistaan Agama, Gerindra Minta Tidak Anarkis

JAKARTA - Sejumlah ormas Islam, salah satu di antaranya Front Pembela Islam (FPI), menggelar aksi unjuk rasa menentang pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terkait surah Al-Maidah ayat 51. Aksi besar-besaran ini dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta, setelah Solat Jumat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berharap, tak ada kerusuhan dalam aksi demonstrasi ini. Ia menilai demonstrasi ini dilakukan oleh umat beragama yang diharapkan bisa mencegah dirinya untuk berbuat keributan.

"Harusnya enggak (rusuh) lah. Yang demo kan umat beragama semua, ada ulama yang khatam soal agama harusnya bisa mencegah supaya tidak terjadi chaos," ucap Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2016).

Dasco menuturkan, bila aksi unjuk rasa ini berujung ricuh, malah akan mencoreng nama agama Islam. Sehingga, ia dengan tegas meminta massa yang berdemo hari ini untuk menahan emosi.

"Karena kalau terjadi (ricuh) justru akan membuat jelek umat Islam," jelas Dasco.

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu juga berharap, demonstrasi FPI dan ormas lainnya pada hari ini tak ditunggangi pihak-pihak lain yang memanfaatkan momen ini.

"Kita berharap sebagai sesama masyarakat Indonesia bahwa demo pada hari ini tidak ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu sehingga demonya menjadi mudarat. Tidak ada manfaat," ungkapnya.

Sekadar diketahui, Polda Metro Jaya menyiapkan 2.800 personel untuk mengamankan demo Front Pembela Islam (FPI) di Kantor Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Balai Kota DKI, siang nanti. Potensi kerawanan selama aksi berlangsung diantisipasi aparat polisi. ***