Gubernur Sumbar Minta, Kominda Harus Terus Tingkatkan Kinerja
PADANG - Meskipun situasi dan kondisi di Sumatera Barat saat ini bisa dikatakan relatif aman, damai dan kondusif, namun kita jangan sampai lengah akan setiap gejala-gejala yang mungkin menimbulkan keresahan yang nantinya akan menjadi sumber potensi konflik ditengah-tengah masyarakat.
"Untuk itu, kita berharap kepada seluruh anggota Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) di Sumatera Barat untuk dapat melakukan deteksi dini terhadap gejolak yang akan muncul di masyarakat, disamping itu juga, peran aktif anggota kominda dalam memberikan informasi serta cepat tanggap terhadap informasi-informasi yang berkembang, dan kemudian akan menjadi patokan dalam membuat kebijakan" ungkap Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, saat membuka rapat koordinasi penanganan masalah strategis daerah Provinsi, Kabupaten/ Kota se Sumatera Barat, Senin (17/10/2016) di Hotel Grand Sari Padang.
Lanjut, Irwan Prayitno menginginkan, agar seluruh anggota kominda dapat melakukan koordinasi yang baik antara sesama komunitas secara profesional, serta dapat bersinergi bersama pemerintah, masyarakat, guna menjaga stabilitas keamanan di Sumatera Barat.
"Anggota kominda harus terus meningkatkan kinerjanya, karena peran kominda dalam sangat vital dan penting demi terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif," ujarnya.
Irwan Prayitno juga menjelaskan, mengapa di Sumatera Barat situasi dan kondisi relatif aman, hal tersebut dikarenakan dari karekteristik etnik minangkabau yang berfikir rasional dan memegang erat filsafat Adat Basandik Syara, Syara Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
"Kita ambil contoh saja dalam keseharian, kejadian demontrasi yang terjadi di Sumatera Barat, jika dibandingkan dengan daerah lain, Sumatera Barat jumlahnya lebih sedikit, bahkan selama saya menjabat Gubernur, silih berganti Kapolda yang diganti, namun tanggapannya terhadap Sumatera Barat hanya satu, yakni relatif aman," terangnya.
Kembali, Irwan Prayitno menjelaskan, karekteristik etnik minangkabau yang berfikir rasional dan memegang erat filsafat ABS-SBK, bukan hanya di ranah minang saja, namun juga para perantau minang yang tersebar diseluruh republik.
"Sangat jarang kita mendengar orang minangkabau yang berada dirantau menjadi provokator atau teroris, dan itu adalah bukti bahwa orang minang menyukai kedamian dan ketentraman," terangnya kembali.
Sementara itu, Zul Aliman, selaku kepala Kesbangpol Sumbar melaporkan, peserta kegiatan ini berjumlah 70 orang dan dilaksankan selama satu hari.
"Untuk peserta berasal dari Kesbangpol, kasi intel kodim, kasi intel kejaksaan serta intel polres se-Sumatera Barat," sebutnya. (Hms Sbr)
Editor | : | Calva |
Kategori | : | Sumatera Barat, Pemerintahan |