Reza Ramazayani, Penyandang Disabilitas yang Tekun Bersekolah

IDI - Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk menuntut ilmu. Keinginan dan semangat yang tertanam dalam diri seseorang merupakan modal untuk meraih segala sesuatu yang dicita-citakan. Seperti yang dialami Reza Ramazayani, (14) remaja warga Gampong Matang Neuheun, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur. Meski sebagai penyandang disabilitas, namun Ia tidak menjadikan kekurangannya itu sebagai penghalang untuk meraih cita-cita.

Saat ditemui GoAceh di sekolahnya, SMPN 1 Nurussalam, Kamis (20/10/2016) Reza terlihat duduk di atas kursi roda miliknya. Matanya manatap ke arah teman-temanya yang sedang mengikuti pelajaran olahraga di lapangan voli. “Apa kabar om, kemana aja om. Jarang ke sini,” tanya Reza. 

Saat penulis menanyakan kondisinya, Reza dengan penuh semangat menjawab. “Sehat om dan alhamdulillah saya sudah kelas dua. Tapi om ini kursi roda saya yang kurang sehat alias rusak,” kata Reza.

Kursi roda yang digunakan Reza di sekolahnya adalah bantuan Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Timur, Jalaluddin setahun lalu saat Ia baru masuk sekolah. Kini kondisi roda tersebut dalam kondisi rusak. Reza sangat kursi roda baru, agar dapat beraktivitas di sekolah seperti remaja-remaja lainnya. 

Reza dalam kesehariannya menggunakan dua kursi roda. Satu ada di rumahnya, yang satu lagi di sekolahnya. Sebagai sarana transportasi ke sekolah Reza dan abangnya menggunakan sepeda motor bantuan Dinas Pendidikan Aceh Timur, beberapa waktu yang lalu. 

Reza Ramazayani merupakan remaja penyandang disabilitas dari keluarga miskin. Ibunya  hanyalah seorang pedagang di kantin SDN Matang Neuheun Kecamatan Nurussalam. Sedangkan ayah tirinya seorang pekerja mocok-mocok dengan pendapatan yang pas-pasan. 

Reza, remaja dua bersaudara itu telah mengalami disabilitas sejak Ia masih bayi. Penyakit polio yang dideritanya saat bayi menyebabkan remaja yang ramah dan baik itu terduduk di kursi roda. Meski dalam kondisi kekurangan fisik, Reza merupakan remaja yang rajin ke sekolah dan tekun dalam mengikuti pelajaran. 

“Reza anak yang baik, semangatnya luar biasa bahkan dengan kursi roda di sekolah Ia terkadang ikut berolahraga dengan teman-temannya. Dengan menggunakan kursi roda, Ia sering mengajak teman sekelasnya untuk lomba lari di saat jam olah raga,” tutur Kepala SMPN 1 Nurussalam, Nurul Akla. 

Kata Kepala Sekolah, Reza jarang absen mengikuti kegiatan pelajaran olahraga di sekolahnya. “Karena dalam sebulan ini kursi rodanya mengalami kerusakan, maka Ia tidak dapat berolahraga dengan teman-temannya,” kata Kepala Sekolah. 

Semangat  menuntut ilmu yang ada dalam diri Reza merupakan modal untuk meraih cita-citanya, namun tanpa bantuan donatur, bisa saja cita-cita Reza ingin menjadi dokter itu akan kandas di kursi roda tua miliknya. 

Reza remaja miskin penyandang disabilitas itu, sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan atau Dinas Sosial Aceh Timur. Dengan kursi roda baru, Ia bisa beraktivitas seperti sebelumnya. Semoga saja apa yang diharapkan Reza segera terkabul.