Sarong Ali yang Masih Bersemangat di Usia Senja
Penulis: Sarina
LHOKSEUMAWE - Sarong Ali (96), warga Gampong Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, merupakan pejuang tahun 1945. Tak banyak lagi rekan seangkatannya yang masih hidup. Namun, besarnya jasa yang telah dipersembahkan di medan perang dalam merebut kemeredekaan, tak berbanding lurus dengan kehidupannya di masa tua.
Untuk menopang hidupnya, Sarong Ali kini berjualan pada sebuah kios kecil di depan rumahnya. Ia tak peduli pada kehidupan orang lain yang jauh di atas kesejahteraan dirinya. Meski rumah yang dihuninya pun sudah hampir tak layak.
Baca: 10 Keluarga Veteran Terima Penghargaan dari Pemko Subulussalam
Namun buah dari kesabaran dan keikhlasannya selama ini, berakhir gembira. Dalam rangka hari pahlawan, PT Pelindo dan Korem 011/Lilawangsa tahun ini menggelar rehab rumah bagi veteran. Salah satu rumah yang dipilih untuk direhab adalah rumah miliknya.
Baca: Korem 011 dan Pelindo 1 Serahkan 4 Rumah Veteran yang Direhab
Meskipun usia Sarong Ali sudah hampir mencapai angka 100 tahun, namun semangatnya masih terus berkobar. Ia tampak berapiapi saat menceritakan kepada Goaceh tentang kiprahnya dalam merebut kemerdekaan.
Baca: 30 Veteran di Agara Terima Santunan
“Saya mulai berjuang pada tahun 1945. Lokasinya di wilayah Kota Lhokseumawe dan Medan, Sumatera Utara. Pada saat itu saya menggunakan senapan dan senjata api,” katanya.
Selain dari hasil berjualan, tunjangan pensiun sebagai veteran juga masih diterimanya. Sementara dari Pemko Lhokseumawe, Ia mengaku tidak pernah menerima bantuan apapun. “Selama ini Pemko tidak memberikan apapun,” katanya seraya menyebutkan tunjangan pensiun yang Ia terima perbulannya sebanyak Rp2,2 juta.