Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
7 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
7 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
7 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
7 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
5
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
8 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
6
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
5 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Forum Investasi Provinsi Riau, Dorong Para Investor Tanamkan Modal Usaha di Bidang Pariwisata

Forum Investasi Provinsi Riau, Dorong Para Investor Tanamkan Modal Usaha di Bidang Pariwisata
Kepala Badan Penghubung Riau Jakarta, Eddie Yusti saat memberikan sambutan. (Muslikhin/GoNews)
Senin, 28 November 2016 11:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Forum Investasi Provinsi Riau, mendorong para pemodal atau investor di Indonesia, untuk menangkap peluang usaha di Riau. Khusunya menanamkan modalnya di sektor Pariwisata.

Di Riau memang ada berbagai peluang usaha yang bisa ditangkap. Namun sektor pariwisata adalah yang paling menjanjikan saat ini. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Penghubung Riau Jakarta, Eddie Yustie saat membuka forum diskusi Forum Investasi Riau di Hotel Kaisar Kalibata Jakarta, Senin (28/11/2016) siang.

"Selain bisa menanamkan modalnya di sektor perkebunan, migas, Riau juga saat ini sedang menggalakkan sektor Wisata. Peluang investasi di sektor ini sangatlah besar, apalagi kita memiliki jumlah destinasi dan agenda pariwsata yang sudah cukup dikenal di dunia," ujar Edie Yusti.

Dirinya juga mengatakan, masyarakat Riau dan khusunya bagi para investor lokal, harus selalu optimis. Karena dengan semangat dan percaya diri yang tinggi, maka peluang-peluang yang ada akan mudah didapatkan. "Kita harus optimis tidak boleh pesimis dengan kondisi ekonomi saat ini. Kita tetap akan menjadi target dari berbagai menca negara dan ini kita harus siap. Peluang-peluang investasi inilah yang harus ditangkap," paparnya.

Menurutnya, Riau adalah provinsi yang sangat besar, juga banyak memiliki peluang investasi diberbagai sektor, termasuk Pariwisata di Riau, Perkebunan dan Migas.

"Selain menangkap peluang yang ada, kita juga harus kompak dan tak boleh terkotak-kotak. Jangan sampai kita hanya bicara wah saya orang Kampar, saya orang Kuansing, saya orang Bengkalis, ini akan mempersulit diri kita sendiri. Tapi marilah bahu membahu karena kita bicara soal Riau, kita bicara kemajuan Riau kedepan," pintanya.

Apalagi kata Eddie, dari segi geografis, Riau sangat strategis, secara geo ekonomis juga strategis, makanya kata dia, ada pepatah yang bilang, kalau Riau ibarat gula yang diserbu semut dari berbagai daerah. "Harusnya sebagai masyarakat Riau, kita sendiri yang harus menangkap peluang dan menjadi yang utama. Apalagi sebentar lagi kerjasama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan berlaku, kita harus bisa bersaing dengan negara tetangga," tandasnya.

Riau dengan populasi 6,4 juta penduduk yang terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota dengan luas wilayah 107.932 Km2, sangat banyak memiliki berbagai kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi. "Kita sangat dekat dengan Malaysia dan Singapura. Dimana Riau termasuke jalur perdagangan dan jalur yang sangat cocok untuk pelaku usaha," ujarnya.

Untuk peluang di sektor Pariwisata dan Budaya kata Eddie Yusti, sangat banyak seperti Travel, Hotel, Kuliner dan pembangunan infratuktur. "Khusus infratuktur ini sangat-sangat banyak yang akan dikerjakan, seperti jalur menuju kawasan destinasi wisata Bono, Muara Takus, Pantai Rupat dan lainnya," tukasnya.

"Dengan banyaknya wisman yang masuk ke Riau, secara otomatis akan membutuhkan transportasi, baik darat, laut dan udara. Kemudian penginapan serta peluang dari sektor pengelolaan hiburan keluarga dan lain sebagainya," paparnya.

Bicara Pariwisata memang tidak mudah dan tak semudah membalikkan tangan. Di Riau memang berbeda dengan daerah lain, seperti Bali, Sumbar kita sangat berbeda, karena kita lebih menonjol di Kebudayaannya. "Warna budayanya juga berbeda dan sesuai dengan aliras Sungai yang terdapat di Riau. Siak dengan Kuansing tentu berbeda, Kampar dengan Rohul juga berbeda. Nah perbedaan inilah yang bisa menjadi warna tersendiri, kita akui kita memang harus bekerja keras dan membutuhkan dana yang tidak sedikit, disinilah kita perlu Investor-investor dibidang ini," paparnya.

"Kita berharap yang menjadi prioritas adalah Wisata Budayanya. Makanya Dinas Kebudayaan juga akan dibentuk sendiri terpisah dari Dinas Pendidikan. Artinya kita serius soal Budaya Riau," tukasnya lagi.

Hadir dalam diskusi tersebut, beberapa narasumber lain seperi, Ismail Fauzi selaku Kepala Badan Penanaman Modan dan Promosi Daerah dan Kabid Usaha Promosi Daerah Alfi Syahrin serta Sekban Penghubung Riau Erisman yahya.

Sementara pesertanya sendiri berasal dari para pelaku usaha, mahasiswa dan para pegawai lingkungan Badan Penghubung. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/