Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
2
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
23 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
3
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
22 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
4
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
Umum
23 jam yang lalu
Buku tentang Sejarah The Beatles Laris Usai Rilis Film Beatles
5
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
2 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
6
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
2 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Innalillahi... Seberangi Sungai untuk Antar Jenazah ke Pemakaman, Pelayat Malah Tewas Terbawa Arus

Innalillahi... Seberangi Sungai untuk Antar Jenazah ke Pemakaman, Pelayat Malah Tewas Terbawa Arus
Warga Dusun Pojok, Desa Tanjungsari, Kecamatan Kradenan, mengantar jenazah Jinem yang akan dimakamkan di seberang sungai. (Foto: jpnn.com)
Jum'at, 10 Februari 2017 22:45 WIB

GROBOGAN - Tragedi mengiris hati terjadi di Dusun Pojok, Desa Tanjungsari, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Warga setempat berduka dua kali.

Di wilayah tersebut, bila ada warganya yang meninggal maka untuk memakamkannya harus menyeberangi Sungai Lusi. Karena lokasi pemakaman berada di seberang sungai.

Nah, Rabu (8/2) lalu ada prosesi pemakaman jenazah Jinem, warga Dusun Pojok, Desa Tanjungsari, Kecamatan Kradenan.

Nahas. Salah satu pelayat yang ikut mengantarkan jenazah tenggelam dan terbawa arus Sungai Lusi. Pelayat itu bernama Jumeno (28), warga Desa Kalirejo, Kecamatan Wirosari. Pemuda ini ikut membantu membawa jenazah untuk diseberangkan melalui Sungai Lusi.

Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Kudus, kejadian berawal saat korban bersama beberapa warga mengantar jenazah Jinem untuk dimakamkan di seberang Sungai Lusi.

Sejak dulu bila ada warga yang meninggal, jenazahnya diseberangkan dengan getek. Sebagian pengantar berenang menyeberang sungai mengikuti getek pembawa jenazah.

Korban bersama beberapa warga lain berenang sekitar 70 meter menuju lokasi makam yang dituju. Sesampainya di tengah sungai, korban yang berenang mengenakan kaus singlet putih itu tiba-tiba terseret arus.

Melihat kejadian itu, Jupri (50), Masruri (30), dan Marjuki (50), yang juga berenang berusaha menolong korban. Karena arus deras, ketiga saksi tidak bisa berbuat banyak. Korban tenggelam dan terbawa arus ke arah hilir.

Kepala Desa Tanjungsari, Kecamatan Kradenan, Tri Suryatno mengatakan, prosesi pemakaman dilakukan di seberang sungai, karena keluarga ingin jenazah dimakamkan kumpul dengan lainnya. Tradisi tersebut sudah turun temurun dan tidak pernah ada masalah.

”Kejadian ada pengantar jenazah tenggelam baru kali pertama dalam sejarah. Sebelumnya tidak ada,” terangnya.

Warga yang ingin memakamkan jenazah di kuburan seberang sungai tidak bisa lewat jalan raya. Jika melewati jalan harus memutar lewat Kecamatan Wirosari dengan jarak 10 kilometer lebih.

Selain itu, ada jembatan rel kereta api yang sudah tua. Bila dilewati takut roboh. Namun, banyak warga nekat melewati sepeda untuk memotong jalur.

”Untuk pergi ke Kecamatan Kradenan bisa ditempuh kurang dari 1 kilometer. Tetapi jika lewat jalan memutar Kecamatan Wirosari sekitar 10 kiloemter,” ujarnya.

Pembangunan jembatan gantung akan dilakukan agar warga bisa seberangi sungai. ”Tadi pagi (kemarin, red) perwakilan camat Kradenan dan Dinas PUPR sudah datangi lokasi untuk lakukan pengukuran agar segera dibangun,” tandasnya.(jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Jawa Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/