Irwandi: Saman Sudah Diakui PBB Sebagai Warisan Budaya Dunia
 |
| Tari Saman Massal 10.001 Penari di Blangkejeren, Gayo Lues. [Hafiz Erzansyah] |
Senin, 14 Agustus 2017 08:04 WIB
Penulis: Hafiz Erzansyah
Penulis: Hafiz Erzansyah
BLANGKEJEREN - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan, tari Saman adalah tarian yang sudah diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh lembaga PBB--UNESCO pada tahun 2011. Hal ini dikatakannya saat menghadiri acara Tari Saman Massal 10.001 Penari di Stadion Seribu Bukit, Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Minggu (13/8/2017).
"Tari Saman sudah diakui Badan PBB yakni UNESCO sebagai warisan dunia. Namun, tari Saman adalah milik dunia yang dibuat oleh masyarakat Gayo Lues, bukan Aceh secara keseluruhan," serunya dalam kata sambutan.
Dijelaskannya, pada 2014 lalu, acara yang sama juga pernah diselenggarakan dengan menampilkan 5 ribuan lebih penari Saman. Untuk kali ini, dirinya mengapresiasi para penyelenggara yang mampu dan berhasil menghadirkan 12.262 penari Saman yang melebihi target dari 10.001 penari, sehingga berhasil memecahkan rekor MURI yang baru.
"Penari sebanyak ini belum ada di tempat lain, hanya baru ada di Gayo Lues. Kita kembali memecahkan rekor MURI yang pernah kita buat juga beberapa tahun yang lalu," ungkap pria yang dijuluki sang kapten ini.
Selain Gubernur Aceh, acara tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur, Nova Iriansyah, Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasim, Ketua Komisi X DPR-RI, T Riefky Harsya, Kadisbudpar Aceh, Rezan Fachlevi dan sejumlah unsur serta pejabat lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Irwandi Yusuf tiba di dataran Gayo dengan menggunakan pesawat miliknya bernala Hana Karu Hoka Gata yang sebelumnya sempat bermanuver hingga membuat belasan ribu para penari Saman serta masyarakat Gayo Lues heboh dan bergemuruh.
Saman Massal Bagian dari Silaturahmi
Sementara Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasim dalam sambutannya mengatakan, acara Tari Saman massal ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan silaturrahmi bersama seluruh lapisan masyarakat. "Gerakan tari Saman menandakan keserasian dan kebersamaan antara penari, padahal seluruh penari ini tidak saling kenal," ujarnya.
Ibnu Hasim menjelaskan, gerakan tarian adat Gayo ini dimainkan secara serentak antara seluruh penari. Sebanyak 12.262 penari yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut berasal dari 145 gampong se Gayo Lues, sejumlah SKPK dan 6 kabupaten tetangga seperti Aceh Singkil, Takengon dan Aceh Tenggara.
"Kita berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut dan agar tari Saman ini bisa terus dilestarikan, sehingga tidak punah. Saya yakin, dengan kebersamaan yang dibangun melalui Saman, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Dirinya juga berharap, tari Saman ini dapat dimainkan di daerah pusat (ibu kota) dengan melibatkan para penari dari seluruh daerah di Indonesia.
