Meski Sudah Ada Ultimatum, Elpiji 3 Kg Masih Sulit Didapat di Pangkalan Kerinci
Penulis: Farikhin
“Gas 3 kg masih susah didapat. Saya sudah keliling ke warung-warung, namun kosong," tutur Nisa (35), warga Kota Pangkalan Kerinci, Jumat (17/11/2017).
Bahkan untuk mendapatkan elpiji 3 kg, ibu rumah tangga ini telah mencoba berkeliling ke seluruh warung di Kota Pangkalan Kerinci yang biasa menjual gas elpiji jenis melon.
"Dimana-mana kosong. Setiap kali ke pangkalan juga sudah tidak dapat lagi, meski sudah membawa fotokopi KK dan KTP," keluh Nisa, kepada GoRiau.com.
Terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg ini, pekan lalu Disperindag Pelalawan padahal telah mengeluarkan beberapa point ketegasan terhadap pangkalan.
Pertama, untuk pengambilan gas elpiji ukuran 3 Kg harus membawa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kedua, Harga Eceran Tertinggi (HET) harus Rp 18.000.
Ketiga, restoran atau rumah makan dilarang mengunakan gas elpiji 3 Kg atau gas bersubsidi. Keempat, pangkalan dilarang melayani anak-anak karena berbahaya. Kelima, pangkalan gas dilarang menjual kepada pengecer.
Keenam, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang membeli gas 3 Kg atau gas bersubsidi karena diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Ketujuh, apabila terbukti melanggar keputusan ini, maka izin pangkalan akan dicabut.***
Kategori | : | Umum |