Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
Politik
23 jam yang lalu
Iwan Bule: Putusan MK Tepat, Tak Ada Cawe-Cawe Presiden di Pemilu 2024 Lalu
2
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
12 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
4
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
1 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
5
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
58 menit yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  Riau

Panipahan, Kota di Atas Laut yang Jauh dari Keramaian Ibukota Bagansiapi-api

Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rohil, Riau.
Senin, 15 Januari 2018 11:24 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
ROKAN HILIR - Panipahan merupakan salah satu kelurahan yang memiliki daya pesona dan potensi pariwisata. Desa ini berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.

Namun, lantaran lokasinya yang terletak berjauhan dari ibukota Bagansiapi-api dan berada di perbatasan antara Riau dan Sumatera Utara (Sumut) membuat kota tradisional ini tidak begitu populer.

Untuk mencapai kota di atas laut ini, masyarakat harus menaiki speedboat dari pelabuhan Bagansiapi-api. Dengan jarak tempuh antara 1,5 jam hingga 2 jam, masyarakat yang naik speedboat tersebut harus merogoh kocek sebesar Rp115 ribu per penumpang.

Nantinya, selama dalam perjalanan mengarungi sungai dan laut lepas Selat Malaka ini, penumpang akan disuguhi pemandangan alam yang mempesona. Mulai dari gulungan ombak yang menari-nari, aktivitas nelayan menjala ikan, hingga aktivitas burung-burung yang berterbangan bebas memangsa ikan-ikan di laut.

Belum lagi ketika diterpa angin laut yang bertiup sepoi-sepoi, situasi ini menambah ketenangan tersendiri bagi masyarakat yang tengah dalam perjalanan menuju Panipahan.

Sesampainya di pelabuhan Panipahan, mata anda akan takjub melihat bangunan-bangunan kokoh yang rata-rata bertiangkan kayu-kayu sebagai penyangganya.

Kemudian saat anda melihat ke laut, akan jelas terlihat ikan-ikan cucut berenang ke sana kemari seakan-akan ikut menyambut kedatangan para tamu kota di atas laut tersebut.

Jika ingin menikmati suasana Panipahan yang asri ini, anda pun bisa berjalan kaki atau menaiki ojek motor. Tarif ojeknya pun relatif murah, yakni Rp20 ribu dengan rute antar alamat yang anda tuju.

Dan jangan sampai lupa, anda tidak akan benar-benar merasakan ke Panipahan jika tidak berburu kerang darah, kepiting dan udang khas Panipahan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/