Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
15 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
15 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
13 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
15 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
11 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Diskusi Publik Forum Jurnalis Muslim

Ketua GNPF Ulama Analogikan Aksi Terorisme dengan Balapan Liar

Ketua GNPF Ulama Analogikan Aksi Terorisme dengan Balapan Liar
Minggu, 20 Mei 2018 20:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Ustaz Yusuf Muhammad Martak menganalogikan teror bom yang marak terjadi dengan balapan liar sepeda motor anak-anak muda.

Dalam kasus teror bom ini, saya berpandangan dari kacamata orangtua. Perbuatan teroris sama seperti halnya balapan liar anak-anak muda. Para teroris itu seperti ingin tampil beda, sama halnya dengan anak-anak muda yang melakukan balapan motor liar," ungkap Ustadz Yusuf dalam diskusi The Newsmaker Forum bertajuk Mengurai Benang Kusut Terorisme yang digelar Forum Jurnalis Muslim (Forjim) di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2018).

Lebih ekstrem lagi, tak puas hanya sekadar adu ngebut, balapan liar anak-anak muda juga melakukan aksi mirip adu banteng.

"Jadi ada itu anak-anak muda ini tak hanya sekadar tampil beda, tapi juga ingin tampil nekad. Maka dilakukanlah balapan dua arah, satu motor berhadapan dengan satu motor. Jadi kalau salah ngambil keputusan ambil jalur kanan atau kiri, maka akan merenggut nyawa. Begitu juga dengan teroris," jelas Ustadz Yusuf.

Dilanjutkan Ustaz Yusuf, disaat bersamaan hampir seluruh instansi mendorong pemerintah menerbitkan Peraturan Pengganti Perundang-Undangan (Perppu) Terorisme. Padahal, kata dia, pembahasan revisi UU Terorisme tinggal menunggu redaksi definisi teroris dari pemerintah.

"Selama 63 tahun, saya baru mendengar bom meledak bersamaan dalam waktu serentak di tiga Gereja. Lantas, dimana fungsi Intelijen, BAIS dan BIN? Kalau Perppu ini digunakan untuk pelaku (teroris) yang masih hidup, maka jelaskan dulu definisinya," tegasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/