Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
50 menit yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
39 menit yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Riau

Sempena Ramadan, Elviriadi: KLHK Sedang Ambil Nafas Seraya Menoleh ke Dalam

Sempena Ramadan, Elviriadi: KLHK Sedang Ambil Nafas Seraya Menoleh ke Dalam
DR Elviriadi MSi
Selasa, 29 Mei 2018 12:57 WIB
Penulis: Safrizal
PEKANBARU - Pakar lingkungan DR Elviriadi menilai sejak memasuki Ramadan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI sedang mengambil nafas. Artinya, sejak 2014 di bawah komando Siti Nurbaya, KLHK telah membuat langkah langkah penting yang menguras energi.

"Contohnya, gugat menggugat, penerapan aturan gambut yang stagnan, dan dilema penegakan hukum," kata Elviriadi, Selasa (29/5/2018).

"Jadi saya kira bulan puasa ini rileks dulu lah. Apalagi badan pun loyo," kelakar anak jati Kabupaten Meranti itu diawal bincang dengan GoRiau.

Menurut dosen UIN Suska Riau itu, bergabungnya Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam satu payung kementerian adalah upaya cerdik. Namun bisa kontraproduktif. Kehutanan itu mindsetnya eksploitasi-binasakan, sedangkan Lingkungan Hidup itu paradigmanya jaga-lestarikan. Aura panas dan aura dingin Yin-Yang bersatu menimbulkan letupan kinetik yang coba dijinakkan Siti "Avatar" Nurbaya (menteri LHK, red).

Ditambahkannya, setidaknya ada 4 jurus Ramadan yang perlu dipertimbangkan KLHK RI. "Pertama, ramadhan tahun ini harus diresapi para aparatur KLHK maupun Dinas LHK Propinsi sebagai iktiraf nurani bahwa telah terjadi kerusakan di darat dan laut oleh ulah konspirasi tirani ekologis," kata Kepala Bidang Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu lagi.

Kedua, bahwa sejumlah ikhtiar KLHK sejauh ini sudah on the track. Kebijakan perlindungan ekosistem dan redistribusi ruang kelola hutan tergolong responsif, atau keinginan masyarakat akar rumput.

Ketiga, Sekjend Bambang seyogyanya inward looking, menoleh ke dalam. Membaca kekuatan, kelemahan, konstrain, trigger, dan menemukan kolesterol birokrasi vertikal KLHK. "Saya kira langkah menteri menambah 7 orang Senior Advisors dan sedikit bergaya NGO, itu dalam rangka transformasi organisasi. Apalagi tantangan idealisme ke depan bukan main berat," ujarnya.

Ke empat, KLHK harus memperteguh diri guna menyelamatkan ekosistem gambut, hutan tersisa, memperkuat blok dan zona konservasi, implementasi kebijakan satu peta (one map) yang transparan, pusat data yang akurat. Selain itu, pimpinan Gakkum (penegakan hukum) harus diganti dan dicari orang bernyali, patriotik dan tak hanya tajam ke bawah (masyarakat adat).

"Gakkum inilah ujung tombak KLHK," tandas pria tambun yang bertekad menggunduli kepala demi nasib hutan Riau itu di akhir bincang-bincang. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/