Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
8 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
8 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
7 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
8 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Riau

Pedagang Telur di Kota Dumai Akui Pasokan Menurun dan Harga Jual Terus Melambung

Pedagang Telur di Kota Dumai Akui Pasokan Menurun dan Harga Jual Terus Melambung
Senin, 06 Agustus 2018 12:09 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
DUMAI - Hingga hari ini, harga telur ayam di sejumlah pasar Kota Dumai, Riau sudah mencapai Rp2.000 per butir. Warga sedikit beruntung jika membeli 1 papan atau 30 butir dengan harga Rp50.000 per papan.

Diakui Wajino, pedagang telur di pasar tradisional Kota Dumai, harga terlur yang dijual saat ini mulai dari Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per papannya.

"Kalau yang kecil itu bisa kami jual Rp45 ribu per papan. Ecerannya Rp1.500 per butir. Tapi kalau telur super itu sudah Rp.50 ribu per papannya dengan harga eceran itu Rp2.000 per butir," katanya, Senin (6/8/2018).

Kenaikan harga telur ini, kata Wajino diakibatkan produksi telur menurun dari daerah pemasok Sumatera Barat dan Medan. Sementara jumlah permintaan terus meningkat.

"Tingginya permintaan tak sebanding dengan persediaan dari pemasoknya. Katanya ayam petelur ini sudah sedikit bertelur karena faktor usianya yang sudah tua juga," kata pedagang telur sudah belasan tahun ini.

Hal itu juga diakui oleh Dinas Perdagangan Kota Dumai. Dimana masyarakat setiap harinya mengkonsumsi telur sebagai menu makanan keluarga.

"Jumlah permintaan konsumen terus meningkat. Dan ini akan terus kita pantau," kata Zulkarnaen.

Seorang warga Dumai, Yudit mengaku hampir setiap hari menyuguhkan masakan untuk keluarga dari bahan telur, namun harga terus naik dan mencapai Rp2.000 per butir di tingkat pengecer atau warung.

"Sehari saja saya bisa masak 4 butir telur, anak-anak saya itu menu favoritnya telur dadar. Mau ga mau saya harus stok telur banyak di rumah. Satu papan itu kadang hanya butuh 5 hari ngabisinnya. Makanya saya beli per papan aja biar agak murah," ujar Yudit lagi. ***

Kategori:Ekonomi, Riau
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77