Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
12 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
13 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
12 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wujudkan Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan, Presiden Resmikan Program Bank Wakaf

Wujudkan Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan, Presiden Resmikan Program Bank Wakaf
Wujudkan Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan, Presiden Resmikan Program Bank Wakaf
Senin, 08 Oktober 2018 18:40 WIB
Penulis: Anita
DELISERDANG - Di Indonesia terdapat 33 bank wakaf mikro yang telah didirikan. Terdiri dari 6.674 nasabah di mana setiap bank memiliki modal sebesar Rp 8 Miliar.

Hal ini dikatakan oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo saat meresmikan Program Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren Mawaridussalam Jalan Peringgan, Desa Tumpatan Nibung Kecamatan Batangkuis, Kabupaten Deliserdang, Senin (8/10/2018).

"Tujuan pendirian bank wakaf mikro ini adalah untuk mewujudkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Terutama pengembangan ekonomi mikro," katanya.

Ia menambahkan, latar belakang didirikannya bank wakaf mikro itu adalah akses masyarakat terutama di lingkungan pesantren ke lembaga keuangan yang tidak mudah. Adanya administrasi yang rumit serta harus adanya agunan atau jaminan.

"Semoga dengan adanya bank wakaf mikro ini, ekonomi mikro di Indonesia bisa lebih berkembang lagi. Saya juga berharap jika sudah ada ratusan atau ribuan bank wakaf mikro bisa menjadi sebuah bank yang besar," jabarnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menuturkan, pihaknya akan terus memperbanyak program tersebut. Sebab, salah satu tugas OJK adalah memperluas akses keuangan kepada masyarakat.

"Bank wakaf mikro di lingkungan pesantren ini dapat menjadi lahan pendidikan bagi santriwan-santriwati. Serta dapat mempermudah masyarakat sekitar dalam berusaha sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi. Apalagi biaya administrasi hanya dikenakan tiga persen  per tahun," pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjend TNI Muhammad Sabrar Fadhilah, Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan dan sejumlah tamu undangan lainnya.*

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/