Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
15 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
15 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
13 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
15 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
12 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Peduli Kesehatan, Dukung Program Gema Cermat Kemenkes RI

Peduli Kesehatan, Dukung Program Gema Cermat Kemenkes RI
Mimi Lutmila
Rabu, 28 November 2018 15:11 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Melalui pengabdian masyarakat Forum Provaksin dan Cerdas Antibiotik (For PCA), Mimi Lutmila berkomitmen untuk senantiasa mendukung program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat).

Hal itu disertai dengan cek kesehatan gratis keliling warga di setiap kelurahan di Pekanbaru, sejak Desember 2018 hingga Maret 2019, didukung tim medis mahasiswa Stikes Hangtuah Pekanbaru.

Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan, edukasi, dan advokasi masyarakat agar menggunakan obat antibiotik secara tepat dan rasional. Menurut Mimi, masih banyak masyarakat yang belum paham dan membeli sendiri obat ketika sakit tanpa resep dokter.

''Kita ingin berkomitmen mengedukasi masyarakat Pekanbaru dengan mendukung program pusat ini. Karena masih banyak masyarakat yang tidak paham ketika sakit, membeli sendiri obat antibiotik tanpa resep dokter padahal sakitnya mungkin saja bukan karena infeksi bakteri melainkan virus," ujar Mimi.

Sekretaris Jenderal Pusat Ikatan Alumni Farmasi ITB ini juga menyebutkan, berdasarkan data WHO yang merupakan organisasi kesehatan dunia, tahun 2013 saja kematian akibat resistensi antibiotik berjumlah 700 ribu orang pertahun dan diprediksi akan meningkat 10 juta pertahun pada 2050.

"Kita harus mewaspadai bahaya laten, seperti resistensi antibiotik," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga menyatakan perlunya kegiatan penyuluhan sadar vaksinasi MR, mengingat rendahnya pencapaian vaksin, yakni hanya 18,47 persen. Hal ini bisa dikatakan bahwa kekebalan komunal yang diharapkan tidak tercapai.

"Vaksinasi memang terlihat sebagai aksi individu, tetapi ia punya dampak yang sangat besar secara kolektif. Perkara menolak atau menerima vaksin sesungguhnya adalah masalah orang banyak (komunal), sebab dampaknya juga menyangkut banyak orang," ujarnya.

"Jika ada minoritas yang menolak vaksin, bahayanya bisa mengancam mayoritas yang divaksinasi. Bayangkan apa yang akan terjadi pada anak - anak kita kedepan," paparnya lagi.

Sementara itu, perlu diketahui bahwa Mimi Lutmila adalah Calon Legislatif (Caleg) DPR RI nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Dapil Riau 1 (Pekanbaru, Rohul, Rohil, Siak, Meranti, Dumai, Bengkalis). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/