Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
16 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
16 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
17 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Geruduk Mabes Polri, Mahasiswa Desak Polisi Pantau Penyidikan Pipa Transmisi di Riau

Geruduk Mabes Polri, Mahasiswa Desak Polisi Pantau Penyidikan Pipa Transmisi di Riau
Jum'at, 01 Maret 2019 10:54 WIB
JAKARTA - Gabungan Mahasiswa Riau Anti Korupsi (GMR-AK) mendesak Mabes Polri untuk memantau proses penyidikan dugaan korupsi proyek pengadaan dan pemasangan pipa transmisi.

Saat ini, kasus dugaan korupsi dengan standar PE 100 DN 500 MM sepanjang 2 kilometer di Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau tahun 2013 ditangani Direskrimsus Polda Riau.

Gabungan Mahasiswa Riau Anti Korupsi (GMR-AK) Romi Saputra mengatakan sudah ada tiga orang tersangka dalam dugaan korupsi tersebut. 

Mereka adalah Sabar Stevanus P Simalongo dari PT Panotari Raja selaku pejabat pembuat komitmen Edi Mufti BE, dan konsultan pengawas Syafrizal Taher.

"Namun kuasa pengguna anggaran Muhammad yang pada masa itu menjabat Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Riau tahun 2013 belum tersentuh hukum," kata Romi, Jumat (1/3).

Hal itu disampaikan Romi Saputra saat menggelar aksi bersama puluhan mahasiswa GMR-AK di halaman Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/2).

Romi menilai penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau yang menangani perkara tersebut terkesan tebang pilih, sementara Muhammad yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Bengkalis diduga memiliki tanggung jawab lebih dalam proyek itu.

Secara keseluruhan Romi menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Kapolri dalam aksi damai tersebut. Diantaranya adalah mendesak Mabes Polri turut serta mendorong penuntasan kasus itu hingga selesai. 

"Selanjutnya meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian membentuk tim dan memonitor kinerja Polda Riau," ujarnya.

Tuntutan ketiga adalah meminta Ditreskrimsus Polda Riau untuk segera menjerat Muhammad sebagai teraangka, setelah yang bersangkutan beberapa kali menjalani pemeriksaan.

"Apabila tuntutannya tidak ditindaklanjuti, maka kami akan menggelar aksi serupa dengan massa lebih besar," tuturnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Umum, Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, DKI Jakarta, Riau
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/