Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
16 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
17 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
16 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
13 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wakil Ketua DPR Desak KPU dan Bawaslu Usut Surat Suara Tercoblos di Malaysia

Wakil Ketua DPR Desak KPU dan Bawaslu Usut Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Jum'at, 12 April 2019 11:43 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Warganet sebelumnya dihebohkan dengan beredarnya video viral surat suara untuk Pilpres 2019 yang telah tercoblos pada gambar capres nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin di Bandar Baru Bangi, Malaysia. Tak hanya itu, dalam video yang kali pertama diunggah oleh bekas Kasum TNI JS Prabowo melalui akun Twitter @marerteman, juga ada lembar surat suara untuk caleg Partai Nasdem juga sudah tercoblos.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan, Jumat (12/4/2019), mendesak penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu untuk mengusut tuntas asal kertas suara tercoblos tersebut.

"Pertanyaan saya, kenapa ada pihak yang bukan panitia pemilu punya akses, kenapa dan siapa Davin Kirana, dan kenapa 01 yang dicoblos?. Jawabannya saya sudah tau, tapi mereka nggak mau tau," cetus inisator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu.

Dijelaskan Fahri, kertas suara itu adalah dokumen negara, sesuatu yang berharga dan harus dijaga dengan segala cara. Kasus Malaysia ini, lanjut dia, menjelaskan adanya kertas suara liar.

"Yang jadi pertanyaannya, siapa yang mencetak? Menurut saya, ini bagian dari pemanfaatan data invalid," kata Anggota DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lagi.

Efek langsung dari diakuinya ada “data invalid” dalam 192 juta pemilih, menurut penilaian Fahri adalah terjadinya pencetakan kartu suara lebih.

"Siapa yang mencetak, di mana, dan distribusi untuk apa, terjawab dengan kasus Malaysia. Tapi yang jadi pertanyaan, beranikah kita mengusut tuntas?" pungkas Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Fritz Edward Siregar menyatakan bahwa pihaknya menemukan kecurangan berupa adanya penyelundupan surat suara dan surat suara yang telah tercoblos.

"Kami akan meminta proses pemungutan suara Pemilu 2019 di Malaysia dihentikan sementara,” tegas Fritz saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/4/2019).

Menurut Fritz, temuan boks berisi surat suara dan surat suara yang tercoblos di Malaysia benar dan bukan informasi hoaks, karena ditemukan oleh Panwaslu Kuala Lumpur.

"Benar (temuan itu). Panwaslu Kuala Lumpur sebagai penemu dan kami well informed. Kami meminta KPU melakukan evaluasi kinerja. Sebab terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar," ujarnya lagi.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/