Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
21 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
15 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
15 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

TKN Sebut PAN Sempat Minta Kursi Pimpinan DPR/MPR ke Jokowi

TKN Sebut PAN Sempat Minta Kursi Pimpinan DPR/MPR ke Jokowi
Selasa, 30 April 2019 15:54 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta jatah kursi pimpinan DPR ataupun MPR kepada calon Presiden petahana Joko Widodo. Informasi itu diakui Karding diperoleh dari pihak Istana Negara.

"Dari informasi yang saya peroleh di Istana itu ada permintaan pada pak Jokowi agar PAN mendapatkan bagian pimpinan DPR atau MPR," kata Karding, Selasa (30/4).

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai sikap tersebut wajar adanya. Termasuk sikap Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan yang mengatakan pihaknya berhak menentukan sikap politik pasca Pilpres 2019.

Karding mengatakan apa yang dilakukan Bara sudah sewajarnya sebagai politisi demi kepentingan dan keberlangsungan partai berlambang matahari putih itu. Ia juga menambahkan sikap Bara saat ini adalah sikap objektif di tengah situasi politik pasca pilpres.

"Pak Bara itu menurut saya, berusaha untuk obyektif secara politik, dan yang paling penting bahwa membangun komunikasi itu penting di saat dinamika politik agak hangat seperti sekarang ini," ujarnya.

Diketahui partai besutan Zulkifli Hasan tengah gaduh. Hal itu mencuat seiring sikap Bara usai Pilpres 2019. PAN, sebagai rumah politik Bara diketahui mendukung pasangan capres-cawapres 02 Prabowo-Sandi. Namun berdasarkan hasil rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum(KPU) pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf lah yang unggul.

Bara menyatakan, dukungan PAN hanya sampai kontestasi pilpres. Setelahnya, ia menegaskan PAN berhak sepenuhnya menentukan sikap politik.

"Setelah itu kami bebas dengan otoritas penuh untuk menentukan langkah berikutnya bagi PAN tentu saja sesuai dengan kepentingan partai," jelas Bara.

Bara menyebut tidak menutup PAN akan kembali berlabuh dalam barisan pendukung pemerintahan Jokowi. Sebab, dia menjelaskan sejarahnya PAN dari Pemilu 1999 sampai 2014, memposisikan sebagai pendukung pemerintah.

Pada Pemilu 2014, PAN yang mengusung Ketumnya Hatta Rajasa sebagai cawapres Prabowo Subianto, akhirnya hijrah ke koalisi pendukung pemerintahan terpilih Jokowi-JK.

PAN Bantah Minta Kursi

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno membantah tudingan TKN. Dia menegaskan PAN tak pernah minta apa-apa pada Presiden Jokowi.

"Kita tidak pernah minta apa-apa ke beliau," kata Eddy pada wartawan, Selasa (30/4).

Eddy mengatakan, tidak mungkin Zulkifli meminta jatah kursi menteri pada saat berbincang dengan Jokowi beberapa waktu lalu di Istana Negara. Sebab, kata dia, acara itu adalah forum kenegaraan.

"Rasanya tidak mungkin membahas hal yang strategis dan penting dalam forum kenegaraan dan dihadiri undangan banyak," ungkapnya.

Meski begitu, Eddy belum bisa memastikan apakah ada pembahasan lobi politik di luar pembicaraan saat di Istana Negara. Dia mengaku belum mendengar informasi lebih lanjut mengenai proses lobi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/