Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
6 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
6 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
6 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
6 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
6 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
6 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Dari Malang Hadir Minyak Goreng Berbahan Ulat

Dari Malang Hadir Minyak Goreng Berbahan Ulat
Foto: bbcindonesia
Sabtu, 06 Juli 2019 20:18 WIB
JAKARTA - Para mahasiswa dari Universitas Brawijaya, Malang, telah memulai upaya-upaya ilmiah untuk membuat minyak goreng dari ulat. Bukan sembarang ulat yang digunakan, melainkan ulat Jerman yang merupakan telur dari kumbang.

Upaya ini, juga ditujukan untuk mengurangi pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit. Sebagai mana diketahui, kelapa sawit adalah bahan baku utama untuk minyak goreng selama ini. Demikian diberitakan bbcindonesia.

Tidak hanya minyak goreng, produk olahan lainnya seperti mentega juga diproduksi oleh para mahasiswa Malang dengan menggunakan ulat Jerman sebagai bahan baku.

Minyak goreng dari ulat Jerman ini, rencananya akan segera dikomersilkan, dan perusahaan-perusahaan di Eropa pun sudah siap jadi pembeli.

Pada 2016, tim mahasiswa yang tergabung dalam proyek Biteback, Insect Mineral Oil itu, meraih juara 2 dalam lomba teknologi ketersediaan pangan berkesinambungan, Thought for Food, yang digelar di Swiss.

Proyek ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi minyak sawit yang sering dituduh sebagai penyebab kerusakan hutan.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:BBC Indonesia
Kategori:Jawa Timur, DKI Jakarta, Lingkungan, Pendidikan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/