Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
20 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
2
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
20 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
20 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
21 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ini Sepak Terjang Putra Kelahiran Solok Gatot Eddy Pramono Sebelum Jadi Wakapolri

Ini Sepak Terjang Putra Kelahiran Solok Gatot Eddy Pramono Sebelum Jadi Wakapolri
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono saat memberikan keterangan terkait kasus narkoba yang menjerat Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Benny Alamsyah. (foto: ANTARA/tempo.co)
Sabtu, 21 Desember 2019 19:23 WIB
JAKARTA- Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Idham Azis, memilih Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono, menjadi Wakil Kapolri. Dia menggantikan Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto, yang akan pensiun pada akhir bulan ini.
 

Mengenai promosi ini, Gatot mengatakan dirinya bersyukur mendapat amanah dan tugas baru dari negara. Dia berjanji akan memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menjalankan tugas membantu kerja Kapolri.

“Mohon doa. Ini panggilan tugas untuk negara dan bangsa,” katanya lewat sambungan telepon, Jumat 20 September 2019.

Lalu seperti apa sepak terjang Gatot Eddy sebelum menjadi Wakapolri?

Berdasarkan informasi yang dilansir Tempo.co mengutip Tribratanews.polri.go.id, pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965 ini merupakan perwira tinggi lulusan AKPOL pada tahun 1988.

Nama Gatot sempat mencuat karena keberhasilannya mengamankan Jakarta saat pelaksanaan Pemilihan Presiden, hingga sidang gugatan sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Penanganan gelombang demonstrasi, mulai Pemilu Presiden hingga penolakan Rancangan Undang-undang KUHP dan pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mewarnai tugasnya sebagai Kapolda Metro Jaya.

Sebelum menjabat Kapolda Metro Jaya dan berikutnya Wakapolri, Gatot pernah dipercaya menjadi Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).

Selanjutnya, dia pernah menjabat Kapolres Metro Jaksel (2009), Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya (2011), Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012), Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).

Dia juga pernah menduduki posisi Karolemtala Srena Polri (2014), Wakapolda Sulsel (2016), Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017) dan yang terakhir Gatot menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.

Tahun 2018, Gatot juga dipercaya menjadi Ketua Satgas Nusantara. Satgas ini dibentuk agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman.

Gatot Eddy Pramono dirotasi menjadi Kapolda Metro Jaya berdasarkan Surat Telegram Nomor ST/188/IKEP/2019 tertanggal 22 Januari 2019. Pada 20 Desember 2019, Gatot ditunjuk menjadi Wakapolri berdasarkan Telegram Rahasia bernomor ST/330/XII/KEP/2019. (tmp)

Editor:arie rh
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum, Pemerintahan, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77