Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
21 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
21 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
20 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
20 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
20 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
20 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Masih Ada Sengketa Peserta di Mahkamah Partai, Musda Golkar Riau Ditunda

Masih Ada Sengketa Peserta di Mahkamah Partai, Musda Golkar Riau Ditunda
Minggu, 01 Maret 2020 12:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Riau, yang sejatinya digelar hari ini Minggu (1/3/2020), akhirnya batal atau ditunda.

Penundaan Musda Golkar Riau tersebut langsung instruksikan oleh DPP Golkar.

Kepada GoNews.co, Ketua PP Sumatera 1 - DPP Partai Golkar, Idris Laena mengatakan, ditundanya Musda Golkar Riau tersebut dikarenakan masih ada sengketa di mahkamah partai.

"Iya ditunda, karena ternyata masih ada permasalahan yang belum tuntas terkait peserta Musda. Dimana masih ada sengketa di tiga daerah yakni DPD Golkar Siak, DPD Golkar Dumai dan DPD Golkar Rohil," ujarnya.

Penundaan tersebut kata Idris Laena, secara resmi tertuang dalam surat Mahkamah Partai Golkar, No B 01/MP-GOLKAR/II/2020 tertanggal 28 Februari 2020, tentang salinan Penetapan Mahkamah Partai dan Penundaan Musda DPD Partai Golkar Provinsi Riau.

"Atas dasar itulah, maka DPP Partai Golkar meminta pelaksanaan Musda Golkar Riau sementara ditunda hingga waktu yang nanti akan ditentukan kemudian," tukas Idris Laena yang juga menjabat Ketua Fraksi MPR itu.

Pada hakekatnya menurut Idris Laena, Musda adalah forum untuk bermusyawarah, guna menghasilkan keputusan-keputusan yang terbaik untuk Partai. "Namun jika soal peserta saja masih bermasalah, maka Musda tentu belum dapat dilaksanakan," tegasnya.

Terkait dengan calon Ketua DPD Golkar Riau, Idris Laena menyatakan, dirinya beserta jajaran terbuka dan "menerima siapa pun kader yang ingin maju sebagai ketua dan ingin membesarkan Partai Golkar di Provinsi Riau''.

"Kami merindukan kembali kejayaan Partai Golkar di Provinsi Riau. Karena setelah ini, pekerjaan kami adalah suksesi Pilkada, suksesi Pileg dan suksesi Pilpres tahun 2024," kata Idris.

Pelaksanaan Musda, kata Idris dimaksudkan untuk memenuhi Anggaran Dasar Partai Golkar pasal 40 ayat 2 Hurup C, bahwa Musda Provinsi dilaksanakan selambat-lambatnya 3 bulan setelah Munas.

Salah satu agenda Musda adalah melaksanakan konsolidasi organisasi dan memilih Ketua yang akan memimpin DPD Partai Golkar Provinsi Riau untuk 5 tahun ke depan.

Saat ini, ada dua kader yang telah menyatakan akan maju sebagai calon Ketua DPD Golkar Riau yakni, Arsyajuliandi Rahman (Ketua DPD Golkar Provinsi Riau, dan Anggota DPR RI), dan Syamsuar (Gubernur Provinsi Riau, mantan Ketua DPD Golkar Kabupaten Siak).***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/