Menuju Siaga Corona pasca Puluhan Petugas Medis RS Mitra Keluarga Diduga Terkontaminasi dari Pasien
Dua orang di Depok yang diduga terinfeksi Corona itu, disebut pernah berobat ke RS Mitra Keluarga Depok, pada 25 dan 29 Februari 2020 lalu.
Kabar ini terkonfirmasi dalam pernyataan pers Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad di Balai Kota, Depok, Senin (2/3/2020) sebagaimana dilansir sinarharapan.co.
Kata Idris, "tujuh puluh (orang) itu bukan berarti positif, tapi yang berinteraksi dengan pasien, itu dirumahkan dan sedang kita pantau,".
Idris menyampaikan bahwa pihak rumah sakit merumahkan ketujuh puluh tenaga medis itu untuk menghindari kontak dengan yang lain.
"Dikhawatirkan oleh pihak RS, karena 70 ini yang berinteraksi mengobati mendampingi si pasien sementara dirumahkan agar tidak terjangkit ke yang lain," kata Idris.
"Tenaga medis yang berinteraksi, dikhawatirkan, karena mereka berinteraksi. Itu dihitung semua, mereka semua dirumahkan," Idris menambahkan.
Republika melansir, pihak Kota sudah memanggil dan menggelar rapat dengan Direktur RS Mitra Keluarga Depok, membahaa langkah mitigasi pasca peristiwa ini. Dinas Kesehatan Kota Depok, kata Idris, juga sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI agar segera menerbitkan edaran siaga Corona.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mempunyai desk khusus terkait Corona. Setidaknya, ini terkonfirmasi dari pernyataan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Bahtiar, saat menanggapi permintaan DPR agar Kemendagri membentuk desk khusus Corona.
"Sudah ada dan sudah berjalan (Desk itu, Red)" kata Bahtiar kepada GoNews.co kemarin.
Terkait dengan peristiwa dugaan tenaga medis di Depok terkontaminasi Corona, pihak desk Corona Kemendagri menyatakan, hal terkait teknis medis menjadi domain Kemenkes RI.
"Jika bersifat teknis medis, maka kelompok yang bekerja adalah kelompok ysng dipimpin Kememkes," kata Safrizal kepada GoNews.co, hari ini.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | DKI Jakarta, Peristiwa, Umum, GoNews Group |