Bantu Cegah Virus Corona, Bamsoet Ajak Konglomerat Sisihkan Hartanya
Penulis: Muslikhin Effendy
Tak terkecuali para pegusaha dan konglomerat di Indonesia.
"Situasi seperti ini tidak boleh kemudian menjadikan ekonomi jadi macet, ekonomi kita harus tetap berputar, bank-bank pemerintah maupun swasta harus tetap buka dan warung-warung harus tetap buka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, kantor-kantor pelayanan rakyat harus buka, kelurahan juga demi memenuhi kepentingan masyarakat. Pertanyaannya, bagaimana kalau harga-harga kemudian semakin meningkat dan rakyat sebagian tidak bisa membeli? Nah sudah saatnya para konglomerat, para pengusaha, peduli akan ini," ujar Bamsoet saat mengisi diskusi publik di Pressroom MPR RI, di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Menurutnya, para konglomerat harus menyisihkan sedikit keuntungannya untuk mendermakan kepada masyarakat yang tidak mampu membeli antiseptik itu maupun masker.
"Saya kira itulah sifat kegotongroyongan yang ingin kita gugah dari saudara-saudara kita yang mungkin lebih beruntung secara ekonomi dibandingkan rakyat kebanyakan. Itulah salah satu cara, kalau ingin berbakti kepada bangsa ini, ya sisihkan sebagian keuntungan perusahaan perusahaan yang selama ini yang mengambil keuntungan dari tanah bumi Pertiwi ini untuk rakyat kebanyakan," tegasnya.
Tidak harus uang, namun para konglomerat itu kata Bamsoet, bisa juga mendermaan, suntik vitamin c ke Puskesmas-puskesmas. Karena virus ini katanya lagi, lawannya adalah daya tahan tubuh dan belum ada obatnya. "Yang bisa mencegah cuma itu antibodi kita aja, nah bagaimana meningkatkan kesejahteraan rakyat kita, ya bantu berikan asupan vitamin yang terpenting untuk menghadapi virus ini kalau vitamin C dan vitamin E kalau tidak salah, berikanlah sumbangan-sumbangan pada Puskesmas-Puskesmas, ke tempat-tempat yang diduga terdampak, dokter dokter yang bisa secara bergiliran dengan menjaga jarak atau mendatangi rumah-rumah penduduk memberikan suntikan vitamin pada rakyat," urainya.
Mantan Ketua DPR RI 2014-2019 ini juga mengingatkan, agar masyarakat tetap bekerja dari rumah (work from home), agar tak menyalahgunakannya menjadi liburan. Menurutnya, sangat ironis jika ditengah upaya pemerintah dan pelaku usaha meminimalisir pergerakan orang dengan memberlakukan work from home sebagai upaya menekan penyebaran virus Covid-19, warganya malah menyalahgunakannya dengan mengunjungi pusat hiburan dan keramaian.
"Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama. Jika masyarakat abai, penyebaran virus Covid-19 akan semakin masif. Kita tak tahu apakah sedang tertular virus Covid-19 atau tidak. Bisa jadi mungkin saat ini seseorang terlihat sehat, tapi dia sedang dalam masa inkubasi virus. Karena bepergian, akhirnya ia menularkan ke orang lain. Karenanya tundalah dulu berbagai agenda pertemuan yang tak terlalu penting. Jangan ego pribadi serta ulah segelintir orang, menjadi wabah bagi orang lainnya," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menggugah semua pihak untuk mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kegotongroyongan dalam menghadapi serangan virus corona. Bagi mereka yang mempunyai kemampuan finansial lebih, dapat membantu sesama yang kekurangan.
"Bagi yang mampu bisa membantu mereka yang kurang beruntung. Semisal, dengan mendistribusikan dan memberikan antiseptik, masker dan vitamin. Mari kita terapkan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi musibah ini dengan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan," pungkas Bamsoet.***
Kategori | : | Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta |