Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
5 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
4 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
3
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
4 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
4
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
4 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
5
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
4 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
6
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
4 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Home  /  Berita  /  MPR RI

Bisa Bahayakan Tim Medis dan Masyarakat, Bamsoet Minta Pasien Positif Corona Jujur

Bisa Bahayakan Tim Medis dan Masyarakat, Bamsoet Minta Pasien Positif Corona Jujur
Senin, 20 April 2020 17:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketidakjujuran pasien pada masa pandemi Covid-19 bisa membahayakan tenaga medis maupun orang-orang sekitar pasien.

Seperti kasus terbaru terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang, banyaknya pasien yang tidak terbuka mengenai gejala yang dialami menyebabkan pasien-pasien non-Covid-19 berstatus PDP serta 57 pegawai RS tertular Covid-19, 34 diantaranya dokter dan petugas fisioterapi.

Untuk itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, meminta pemerintah menegaskan kepada masyarakat, khususnya bagi pasien bergejala Covid-19 yang berobat ke fasilitas kesehatan untuk secara jujur dan transparan menjawab semua pertanyaan tenaga medis.

"Pasien harus jujur saat menjawab pertanyaan medis seperti gejala sakit serta riwayat daerah yang pernah disinggahi, terutama bagi pasien yang pernah berkunjung ke zona merah Covid-19, sehingga tenaga medis bisa segera menangani permasalahan yang dihadapi pasien secara tepat," ujar Bamsoet, Senin (20/4/2020) di Jakarta.

Pemerintah kata Bamsoet, tetap harus memastikan cukupnya ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar, khususnya di rumah sakit (RS) rujukan untuk penanganan pasien Covid-19, guna menjamin keselamatan bagi para tenaga medis, mengingat lonjakan jumlah pasien terus terjadi di RS rujukan penanganan Covid-19.

Ia juga mendorong pemerintah agar memberikan kesiapan sesuai protokol kesehatan bagi rumah sakit non-rujukan, rumah sakit swasta, klinik dan puskemas dalam menghadapi pasien tanpa gejala/bergejala Covid-19, baik kelengkapan APD, alat penunjang medis maupun ruang isolasi, mengingat makin banyaknya orang tanpa gejala Covid-19 yang berobat ke layanan kesehatan primer yang berisiko tinggi menularkan tenaga kesehatan.

Sebelumnya diberitakan, puluhan tenaga medis hingga pegawai RSUP Dr Kariadi positif tertular corona di Semarang, Jawa Tengah.

Keterbukaan informasi riwayat kesehatan dan perjalanan pasien menjadi kunci mencegah penularan di rumah sakit. Di RSUP Dr Kariadi, Semarang, lonjakan tenaga medis tertular virus corona naik menjadi 57 orang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau tenaga medis yang diisolasi menyebut dukungan berbagai kebutuhan dan moril mengalir dari warga kepada seluruh tenaga kesehatan yang terpapar corona.

Sejak dinyatakan positif, dokter dan tenaga medis yang positif corona di RS Dr Kariadi langsung menjalani isolasi di sebuah hotel yang disiapkan. Tertularnya puluhan dokter dan tenaga kesehatan di RS Kariadi diduga bersumber dari pasien yang menutupi riwayat kesehatan dan perjalanannya.

Direktur RSUP Dr Kariadi menyebut langsung memperketat protokol penanganan kesehatan untuk mencegah lonjakan angka penularan virus corona.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/