Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
24 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
3
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
4
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
23 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
5
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
6
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Politik

Sultan Najamudin Ingatkan Pemerintah Hentikan Impor Sayuran dan Bawang

Sultan Najamudin Ingatkan Pemerintah Hentikan Impor Sayuran dan Bawang
Pertemuan Mendag dengan pimpinan DPD RI. (Istimewa)
Jum'at, 19 Juni 2020 12:23 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA -  Wakil Ketua DPD RI Sultan Bahtiar Najamudin meminta Mendag Agus Suparmanto tidak Jor-joran impor barang dari luar negeri. Apalagi impor jenis sayuran dan bawang.

"Dalam kondisi Covid-19 ini, kita minta Pemerintah mengurangi impor termasuk bawang dan sayuran. Saya sudah sampaikan ke Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto, saat rapat dengan Pimpinan DPD," tegas Sultan, Jumat (19/6/2020).

Impor sayuran berdasarkan data BPS tahun 2019 kata Sultan, mengalami kenaikan. Jenis sayuran yang terbesar adalah bawang putih, bawang merah, dan kentang industri. "Komoditas ini adalah masuk dalam kelompok aneka sayuran," ujarnya.

Selain soal barang impor lanjut sultan, dalam rapat tersebut tersebut juga dibahas mengenai nasib petani sawit dan karet. "Kita ingin ada upaya lain untuk meningkatkan ketahanan para petani melalui pemanfaatan karet dan biji karet sebagai bahan baku nabati selain kelapa sawit," kata Sultan.

Senator asal Bengkulu ini menilai, harga komoditas karet dalam negeri dalam lima tahun terakhir masih terpuruk. Hal ini ia sampaikan langsung kepada Mendag Agus Suparmanto agar pemerintah mampu menemukan solusi.

"Walaupun pemerintah sudah berupaya untuk membeli dan menyerap karet petani, Saya menilai pemerintah memang harus lebih serius mengurusi masalah ini," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/