Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
18 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
18 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
19 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
18 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  DPR RI

Hetifah Dorong Kematangan Sistem Pembelajaran di Era Kenormalan Baru

Hetifah Dorong Kematangan Sistem Pembelajaran di Era Kenormalan Baru
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. (Foto: Ist.)
Senin, 13 Juli 2020 14:56 WIB
JAKARTA - Tahun Ajaran 2020-2021 telah dimulai, sebagian sekolah telah dibuka dan menerapkan kegiatan belajar mengajar tatap muka, sementara bagi orang tua yang khawatir, diperkenankan untuk memilih anaknya belajar dari rumah alias menerapkan model pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal tersebut menjadi potret kondisi dunia pendidikan nasional saat ini. Yang menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dibutuhkan persiapan dan target-target yang juga berbeda.

Hetifah mencontohkan, dalam penerapan kompetensi dasar siswa, tidak semuanya perlu dikejar. "Guru sebaiknya dapat memilah-milah mana kompetensi yang benar-benar harus dicapai siswa, mana yang bisa dikesampingkan dahulu,".

"Sebaiknya tidak membebani siswa dan orangtua dengan target-target yang terlalu sulit dicapai dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kemendikbud saya harap bisa segera meluncurkan kurikulum darurat yang katanya sedang disusun, agar guru-guru seluruh Indonesia memiliki acuan yang sama dalam pemangkasan tersebut," paparnya kepada wartawan, Senin (13/7/2020).

Hetifah berharap pihak sekolah telah lebih siap untuk melaksanakan PJJ dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

"Beberapa bulan ini kita semua sudah sama-sama beradaptasi, contohnya dengan penggunaan teknologi. Saya harap sekolah dan guru dapat mulai menggunakan platform-platform pembelajaran yang ada, karena berdasarkan survey banyak yang masih belum digunakan. Padahal itu sangat bermanfaat dan membantu proses pembelajaran," jelasnya.

Salah satu yang memiliki peran sentral dalam menyukseskan pembelajaran jarak jauh ini adalah orangtua. Kepada mereka, Hetifah memberikan semangatnya.

"Saya tahu ini masa-masa yang sulit. Saya harap ini tidak terlalu menjadi beban mental untuk mencapai target-target tertentu. Kesehatan fisik maupun psikologis orangtua dan anak di masa sulit ini adalah yang paling utama," ucapnya.

Hetifah yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kesra ini menambahkan, jika ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi orangtua dalam PJJ, sebaiknya dikomunikasikan ke pihak sekolah.

"Komunikasi antar guru dan orangtua harus ditingkatkan, agar guru dapat mengerti bagaimana keadaan orangtua di rumah. Karena keadaan setiap keluarga berbeda-beda, maka tidak bisa disamaratakan. Bisa ada kebijakan-kebijakan khusus dari sekolah bagi keluarga-keluarga yang memang membutuhkan," pungkasnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pendidikan, Nasional, DPR RI, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/