Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
10 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
12 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
4 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
5 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
9 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Ada Patogen Virus Corona pada Kemasan, Produk Ikan Beku Asal Sumut Dilarang Masuk China

Ada Patogen Virus Corona pada Kemasan, Produk Ikan Beku Asal Sumut Dilarang Masuk China
Ilustrasi ikan layur beku. (int)
Sabtu, 19 September 2020 13:48 WIB

JAKARTA - Otoritas China menemukan jejak patogen virus corona pada kemasan produk seafood (makanan laut) asal Indonesia yang diekspor PT Putri Indah. Karena itu, produk tersebut dilarang masuk ke China.

Dikutip dari detikcom, menurut Kantor Bea Cukai China, partikel virus corona ditemukan pada kemasan produk ikan layur beku.

Disadur dari Strait Times, Sabtu (19/9/2020) perusahaan yang berbasis di Sumatera Utara (Sumut) itu tidak memberikan komentar lebih lanjut terkait larangan yang dikeluarkan oleh otoritas China.

China belakangan ini tengah memperketat produk impor dan makanan beku di tengah merebaknya pandemi virus corona. Larangan kali ini bukan pertama kali terjadi, sejak Juni lalu China telah memberlakukan keputusan serupa setelah menemukan patogen virus corona pada kemasan, wadah, hingga produk daging dan makanan laut.

Di awal September, Bea Cukai China melaporkan hanya enam dari lebih dari 500.000 sampel yang dinyatakan positif corona.

Pada Juli lalu, China melarang beberapa makanan, termasuk udang dari tiga perusahaan asal Ekuador. Pada Agustus lalu, giliran sayap ayam dari Brazil yang dilarang masuk ke Negeri Tirai Bambu.

Larangan impor China menuai aksi sinisme dari BPOM AS yang mengatakan apa yang mereka lakukan tidak bisa dibuktikan. BPOM AS mengatakan tidak ada bukti corona dapat ditularkan melalui makanan dan kemasannya.

Di sisi lain, para peneliti China membalas pernyataan tersebut dengan bukti ilmiah yang membuktikan potensi virus Corona pada salmon dingin mungkin dapat menular selama lebih dari seminggu.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Ekonomi, Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/