Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
15 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
14 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
14 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
14 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
14 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Nasional
Catatan Akhir Tahun 2020

PKS: Tren Ekonomi Indonesia Sudah Turun sebelum Pandemi

PKS: Tren Ekonomi Indonesia Sudah Turun sebelum Pandemi
Ketua bidang Ekonomi dan Keuangan DPP PKS Anis Byarwati. (foto: dok. ist.)
Rabu, 30 Desember 2020 17:25 WIB

JAKARTA - Ketua bidang Ekonomi dan Keuangan DPP PKS Anis Byarwati mengungkapkan, pandemi Covid-19 tidak bisa dijadikan dalih oleh pemerintah sebagai penyebab buruknya kondisi ekonomi Indonesia.

"Saya kira pemerintah tidak bisa berdalih untuk mengatakan bahwa semua-muanya karena pandemi. Karena sebelumnya kita juga sering evaluasi," ungkap Anis dalam webinar 'Catatan Politik Akhir Tahun 2020 DPP PKS', Rabu (30/12/2020).

Anis menyampaikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia memang sudah memiliki tren yang tidak bagus sebelum pandemi.

"Kita tidak bisa mengatakan bahwa ekonomi kita baik-baik saja dan karena ekonomi kita fondasinya memang kurang bagus sehingga ketika terjadi pandemi, bertambahlah," ucap Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS ini.

Di tengah pandemi ini, Anis mengatakan bahwa faktor utama terjadi pada krisis kesehatan namun pemerintah mengalokasikan upayanya untuk pemulihan ekonomi.

"Padahal tidak ada ekonomi tanpa masyarakatnya sehat. Masyarakat itu bukan saja kehilangan daya belinya, tetapi yang punya pun menahan daya belinya karena masih ada Covid," tandas dia.

Selain itu Anis juga menyoroti perihal aspek lain yang mempengaruhi kondisi ekonomi ini, seperti kemiskinan juga peningkatan angka pengangguran.

"Peningkatan pengangguran cukup signifikan menjadi 9,7 juta jiwa ini perlu perhatian serius karena nanti efeknya besar. Jadi memang saya kira kemiskinan, pengangguran, kesehatan ini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah," tutur Anis.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:Rilis
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, DPR RI, Nasional, Politik, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/