Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
20 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
20 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
20 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
20 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Jadi Sorotan Media Asing, Ada yang Curiga Jokowi Bukan Disuntik Vaksin Sinovac

Jadi Sorotan Media Asing, Ada yang Curiga Jokowi Bukan Disuntik Vaksin Sinovac
Netizen curiga vaksin yang disuntikkan ke tubuh Presiden Jokowi. (Foto: Tangkap layar Twitter)
Rabu, 13 Januari 2021 23:02 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau yang kerap disapa Jokowi sudah menerima vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Rupanya, ia menjadi presiden pertama di dunia yang disuntik dengan vaksin buatan China itu.

Langkah Jokowi ini menjadi sorotan dunia. Sejumlah media asing bahkan mengunggah laporannya menjadi headline seperti yang dilakukan Channel News Asia.

Dalam beritanya yang diunggah Rabu (13/01), media asal Singapura ini menulis Presiden Jokowi meresmikan vaksinasi massal di Indonesia dengan suntikan Sinovac.

"President Jokowi gets Sinovac jab to officially launch Indonesia's COVID-19 vaccination programme."

Dalam laporan itu, CNA menulis bahwa Indonesia adalah negara pertama di dunia selain China yang menyetujui penggunaan vaksin ini secara nasional.

"CoronaVac dari Sinovac bekerja dengan menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus. Ini membutuhkan dua dosis agar efektif. Dengan Jokowi menerima suntikan, program vaksinasi di Indonesia secara resmi dimulai," tulisnya.

Pemberitaan serupa juga dirilis oleh media-media terkemuka seperti Reuters, South China Morning Post dan tentu saja media asal negara vaksin itu sendiri, Global Times.

"Presiden Indonesia Joko Widodo menerima dosis pertama vaksin virus corona Sinovac Biotech bernama CoronaVac pada Rabu, menjadi orang pertama di negara yang divaksinasi. Indonesia memulai kampanye imunisasi nasional pada hari Rabu."

Seperti yang diketahui, deretan negara lainnya juga melakukan vaksin Covid-19. Sebut saja Joe Biden yang akan jadi Presiden AS dan Raja Salman dari Arab yang kompak memakai vaksin Pfizer.

Namun ada saja warga yang kurang percaya bahwa vaksin yang disuntikkan ke Presiden Jokowi adalah Sinovac.

Warganet lantas mengunggah foto jarum suntik saat Jokowi menerima vaksin dan dibandingkan dengan jarum suntik vaksin Sinovac dan Pfizer.

Sementara itu, Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat dari PDIP Ribka Tjiptaning berpendapat bisa saja cairan yang disuntikkan kepada Presiden Joko Widodo dan sejumlah tokoh lainnya pada Rabu (13/1/2021) bukan vaksin buatan Sinovac.

Dugaan itu dilontarkan Ribka dalam Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Lanjutan Komisi IX DPR RI bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito dan Direktur Utama PT. Biofarma Honesti Basyir pada Rabu (13/1/2021).

"Bisa saja itu bukan Sinovac yang dikasih kan kita enggak tahu semuanya, jangan ada dusta di antara kita," kata Ribka.

Di sisi lain, Ribka melanjutkan, Jokowi tidak bakal mengalami kesulitan jika ditemukan masalah ke depan imbas dari suntikan tersebut. Pasalnya, Jokowi bersama tokoh lainnya dilengkapi dengan fasilitas kesehatan masyarakat yang prima.

"Kalau Pak Jokowi jadi contoh demonstratif begitu disuntik orang pertama, kita semua tahu kalau itu Sinovac, kalau ada apa apa? Ya memang dokternya saja yang ngikuti ada berapa, rumah sakit siap tetapi yang [ada di daerah] di ujung-ujung sana, susah," tutur Ribka.

Sikap itu disampaikan Ribka berlatar pada pengalamannya saat menjabat Ketua Komisi IX. Saat itu, dia mengingat, terdapat sejumlah vaksin yang ditemukan bermasalah dan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.

"Yang tadinya vaksin untuk polio malah [jadi] lumpuh layu, yang kaki gajah jadi mati 12 [orang] di Sindangaaya sana di Jawa Barat,” kata dia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Kesehatan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/