Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
1 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
1 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  Nasional

Legislator PKS Tolak Impor Garam

Legislator PKS Tolak Impor Garam
Ilustrasi petani garam lokal. (foto: ist./via bisnis.com)
Selasa, 16 Maret 2021 15:03 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi IV fraksi PKS DPR RI (Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia), Johan Rosihan, menegaskan penolakannya atas rencana  impor 3,07 ton garam tahun 2021.

Mengutip nusadaily.com Selasa (16/3/2021), Johan mengatakan, rencana impor bukti nyata jika pemerintah tidak memiliki keberpihakan yang kuat untuk mengembangkan komoditas garam rakyat.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono dalam lansiran antaranews.com mengatakan, impor garam sudah diputuskan melalui rapat Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, red). Porsi impor hanya untuk memenuhi kekurangan pemenuhan kebutuhan garam nasional.

"Nanti misalnya kekurangannya berapa, itu baru bisa diimpor, kami menunggu itu. Karena itu sudah masuk dalam Undang-Undang Cipta Kerja," kata dia sebagaimana dikutip GoNews.co.

Cnnindonesia.com menulis, pemerintah memperkirakan kebutuhan garam nasional tahun lalu (2020, red) mencapai 4,5 juta ton, sedangkan produksi dalam negeri berkisar 3,5 juta ton.

Sementara itu, penjualan garam lokal dikabarkan merosot di tengah pandemi Covid-19. Di Pantai Dadapayam dan Sepanjang, Gunung Kidul, petani garam bahkan berhenti berproduksi, tidak hanya karena penjualan yang lesu, tapi mereka juga dihadapkan pada mesin pompa yang rusak, dan gangguan angin kencang.

Ketua Kelompok Petani Garam Dadap Makmur di Pantai Dadapayam, Kalurahan Kanigoro, Saptosari, Triyono dalam lansiran bisnis.com pada 16 Maret 2021 mengatakan, kelompoknya tidak lagi memproduksi garam sejak satu tahun lalu.

"Sudah mulai diperbaiki dan kami targetkan pada awal April sudah bisa kembali beroperasi," ungkapnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:DKI Jakarta, Nasional, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/