Tiga Atlet Atletik Disiapkan Kejar Tiket di Kazakhstan

JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI terus mempersiapkan tiga atlet atletik yang bakal diterjunkan pada Qosanov Memorial Meet di Almaty, Kazakhstan, 19-20 Juni 2021.

Ketiga atlet yang akan tampil pada event yang merupakan babak kualifikasi Olimpiade terakhir itu yakni Safwaturahman (Lompat Jauh Putra), Alvin Tehupeiory (100 M Putri) dan Emilia Nova (100M Lati Gawang Putri). Mereka akan difokuskan untuk mengejar tiket ke Olimpiade Tokyo 2021.

"Event di Kazakhstan itu merupakan event terakhir babak kualifikasi Olimpiade. Jadi, kita akan targetkan mereka untuk bisa meraih tiket untuk menyusul Lalu Mohammad Zohri yang sudah mendapatkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2021," kata Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung yang dihubungi, Kamis (8/4/2021).

Tadinya, kata Tigor, pihaknya berusaha menggelar event dengan melibatkan negara dari kawasan Asia Tenggara dalam rangka untuk bisa menambah kuota atlet Indonesia ke Tokyo. Namun, event yang sudah mendapat persetujuan dari Atletik Dunia (World Atletic) yang sebelumnya bernama Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) itu gagal dilaksanakan karena masalah pandemi Covid 19.

"Ada beberapa negara Asia Tenggara sudah dihubungi tetapi mereka tidak bisa tampil karena masih pandemi Covid 19 yang belum mereda. Mereka keberatan karena harus menjalani karantina saat masuk ke Indonesia dan menjalani karantina saat balik ke negaranya sesuai protokol kesehatan yang diterapkan seluruh negara," tegasnya.

Selain mempersiapkan tiga atlet atletik menuju Kazakhstan, kata Tigor, PASI juga mengirimkan lima atlet untuk tampil di Jepang, 10 April 2021. Kelima atlet yang akan turun di nomor 4X100 Meter putri tersebut yakni Emilia Nova , Alvin Tehupeiory , Jeany Nuraini , Tiyas Murtiningsih dan Erna Nuryanti.

"Mereka kita kirim atas undangan Federasi Atletik Jepang. Event ini bukan hanya sebagai test event tetapi juga sekaligus babak kualifikasi Olimpiade. Tapi, kita tidak targetkan lolos karena memang catatan waktunya belum mumpuni," ungkap Tigor. ***