KPK OTT Walikota Tanjung Balai, Erwin Syahfutra: Kita Apresiasi Meski Telat
Penulis: Muslikhin Effendy
Meski penggeledahan itu Ia anggap sangat telat. Karena seharusnya dilakukan sejak sebelum pilkada 2020 yang lalu. "Saya tetap apresiasi lah. Terlambat sebenarnya, karena sejak bulan Februari kami telah melaporkan ke KPK terkait dugaan jual beli jabatan, dan kasus kasus lain termasuk alkes dan Infrastuktur di Kota Tanjung Balai," Kata Erwin di Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Selain itu, Erwin juga meminta tanggung jawab Kejaksaan Negri Tanjung Balai, karena selama ini Ia anggap paling dekat dengan Pemko, namun tidak seakan-akan diam tidak mengusut kasus tersebut.
"Jika sadar, ini adalah pukulan telak bagi Kejaksaan Negeri Tanjungbalai, masak KPK yang di Jakarta bisa turun melakukan penggeledahan, sementara mereka tidak ada tindakan sama sekali, apa kerja mereka," sesalnya.
Untuk diketahui, rumah Walikota Tanjung Balai HM Syahrial digeledah oleh petugas KPK, yang dibantu aparat keamanan dari Polres Tanjung Balai.
Sebagai informasi, pemggeledahan tersebut adalah buntut dari kasus jual beli jabatan eselon di Pemko Tanjung Balai yang menjerat HMS. Tidak hanya penggledahan, KPK juga OTT HMS di Jalan Sriwijaya Kelurahan Pahang Kecamatan Datuk Bandar Kota Tanjungbalai, Selasa (20/4/2021).
Dari informasi yang diperoleh, Wali Kota HM Syahrial terkena OTT KPK sekira pukul 05.00 WIB. Belum ada informasi resmi mengenai penangkapan tersebut. Namun rumah Wali Kota tertutup rapat sejak Selasa pagi.
Kepolisian dari Polres Tanjungbalai berjaga-jaga dengan senjata lengkap. Sementara beberapa petugas yang mengenakan rompi KPK dan pejabat Pemko Tanjungbalai juga berada di lokasi tersebut. Karena pemeriksaan dilakukan tertutup, aparat tidak memperkenankan siapa saja untuk masuk.***
Kategori | : | Peristiwa, Hukum, Politik, DKI Jakarta |