DPR Dorong Proses Vaksin Nusantara Diiringi Publikasi Ilmiah
Dorongan Azis, sekaligus apresiasi terhadap nota kesepahaman terkait penelitian vaksin nusantara antara Kementerian Kesehatan, Kepala Staf TNI AD dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sebagaimana berita yang beredar.
"Lanjutkan saja, sehingga bisa menghindarkan penilaian negatif. Tentu dibarengi dengan jurnal ilmiah agar publik juga mengetahui," tegas Azis tertulis, seperti dikutip GoNEWS.co, Selasa (20/4/2021).
Politisi Golkar ini berharap, langkah yang dilakukan dapat mengakomodir keinginan para peneliti yang merupakan anak bangsa yang telah berpartisipasi untuk menemukan vaksin dalam rangka penanganan Covid-19 di Indonesia dan mengantisipasi kekurangan vaksin di Indonesia.
Mengutip kompas.com, nota kesepahaman itu juga paralel dengan maklumat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy terkait dengan pengalihan penelitian vaksin nusantara berbasis pelayanan yang diawasi Kementerian Kesehatan.
Seperti diketahui, sebelumnya pengembangan vaksin berpijak pada Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tanggal 3 September 2020 dan pembentukan Tim Pengembangan Vaksin Covid-19. Tim itu bertugas mengembangkan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang diberi nama Vaksin Merah Putih. Riset Vaksin Merah Putih dilakukan oleh enam lembaga dalam negeri, yakni Lembaga Eijikman, LIPI, UI, UGM, ITB dan Unair. Sementara untuk uji klinis, produksi dan pendistribusian diserahkan kepada perusahaan BUMN, PT Bio Farma.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Nasional, DPR RI, Kesehatan, DKI Jakarta |