Selamat Jalan Marcello Christian Nihin

Achell, sapaannya, dikenal sebagai pemain berteknik tinggi. Sejak di bangku SMP dia sudah menunjukkan talenta. 

“Saya kenal Achell sejak SMP ketika bertemu pada sebuah turnamen, dia sangat berbakat. Saat SMA kami malah satu tim di SMA Negeri 3 Teladan Jakarta,” kenang Athmadi “Dimas” Mahendra, mantan pemain Aspac sahabat Acel.

Bersama beberapa pemain seperti Riko Hantono, Andi Batam Poedjakesuma dan Andre Tiara, Teladan merajai turnamen antar SMA di Jakarta. “Saat itu, saya, Achell, Batam dan Riko bermimpi bisa berada dalam satu tim pada level professional,” tutur Dimas.

Sayang, masalah administrative mengganjal Achell bergabung dengan Aspac Bersama tiga rekannya tersebut. “Achell akhirnya bermain di Angsapura Medan, tetapi persahabatan kami tak pudar. Bahkan setelah pensiun di bolabasket profesional, kami kembali menjadi juara dalam kejuaraan streetball bersama komunitas SMAN 3, Offsiders,” cerita Dimas.

“Achell bahkan terpilih masuk All Star,” sambungnya. Achell juga sempat bermain untuk klub Citra Satria.

Andi Batam juga punya kenangan indah bersama Achel. “Jaman SMA dia bangor banget. Periang dan suka nyela orang, tetapi hatinya baik dan setia kawan,” aku Batam.

Beberapa tahun lalu, seorang putra Achell meninggal dunia. “Belakangan ini, semenjak putranya meninggal, Achell lebih fokus pada kegiatan rohani. Baginya family come first,” kata Batam. Kepergian Achell mengejutkan Batam. “Empat hari lalu, saya dan Achell masih saling berkirim pesan. Saya tidak menyangka kehilangan teman sejak kecil secepat ini,” kata manajer tim nasional elite muda ini.

Achell pergi menuju alam abadi, meninggalkan istrinya Sonia Natashia Nihin, satu putri dan seorang putra. “Achell adalah pebasket yang baik, lebih dari itu dia adalah suami dan Ayah yang baik bagi keluarganya,” kata Dimas.

Selamat jalan Achell, terima kasih atas aksimu di lapangan dan kebaikan di luar lapangan. Kau akan selalu ada dalam kenangan mereka yang mencintaimu. ***