Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
15 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
7 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
3 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
5
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
6
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
3 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Home  /  Berita  /  Politik

Masih Galau, DPR Butuh Waktu Tentukan Jadwal Pemilu 2024

Masih Galau, DPR Butuh Waktu Tentukan Jadwal Pemilu 2024
Ilustrasi pemungutan suara pemilu. (Foto: Istimewa)
Rabu, 06 Oktober 2021 16:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Kepastian kapan jadawal pemilu akan dilaksanakan masih jadi tanda tanya besar. Bahkan DPR RI sepertinya masih galau untuk memutuskan jadwal. Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan pihaknya masih butuh waktu untuk menetapkan jadwal Pemilu 2024. Saat ini masih ada dua opsi jadwal pemilu.

Dua opsi jadwal Pemilu 2024 itu yakni, tanggal pencoblosan 21 Februari sesuai usulan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan 15 Mei berdasarkan usulan pemerintah. Menurutnya, belum ada kesepakatan mengenai tanggal pencoblosan ini.

"Ternyata memang kami mengambil kesepakatan masih memerlukan waktu untuk melakukan exercise dan sinkronisasi terhadap semua pandangan," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Menurutnya, baik pemerintah maupun KPU selaku penyelenggara pemilu masih harus konsolidasi terkait jadwal pelaksanaan Pemilu 2024.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi NasDem Saan Mustopa juga mengatakan belum ada kesepakatan mengenai jadwal Pemilu 2024 dalam rapat konsinyering tim bersama pada 2-3 Oktober kemarin. "Ya, masih ada (perbedaan pendapat) terutama di tahapan yang lebih mikro ya, itu yang belum ketemu," ungkap Saan.

Rapat konsinyering itu dilaksanakan antara Komisi II, Kementerian Dalam Negeri, serta penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Menurut dia, yang masih menjadi pembahasan mengenai jarak antara pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Sejauh ini, ada dua opsi penyelenggaraan pilpres dan pileg.

KPU sebelumnya sudah mengusulkan agar pilpres dan pileg digelar 21 Februari. Hal ini agar waktunya tidak terlalu mepet dengan pelaksanaan pilkada serentak 27 November 2024.

Sementara, pemerintah belakangan mengusulkan agar pileg dan pilpres digelar 15 Mei 2024. "Kalau dari sisi prinsip, itu sebenarnya relatif sudah hampir ada titik temu, tapi di tahapan-tahapan yang mikro, yang antara pemilu dan pilkada ini yang memang perlu disimulasikan, exercise lebih detail lagi agar ini bisa terlaksana dengan baik," tutur Saan.

"Pada prinsipnya kita ingin pemilu lebih efektif, efisien, dan tentu berkualitas," imbuhnya menambahkan.

Sebelumnya, rapat Komisi II DPR RI dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan agenda penetapan tanggal pencoblosan Pemilu 2024 yang sedianya digelar Rabu (6/10) dibatalkan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/