Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
11 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
12 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
3
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
12 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
5
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
11 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
11 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  Politik

Pakar Dorong PATEN KIB Lebih Membumi

Pakar Dorong PATEN KIB Lebih Membumi
Para Ketum Parpol anggota KIB dalam suatu kesempatan. (foto: ist. for gonewsco)
Kamis, 18 Agustus 2022 18:46 WIB
JAKARTA - Partai Golkar, PAN, dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) Penyampaian Visi dan Misi KIB dalam menghadapi Pemilu 2024 di Surabaya, baru-baru ini.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menyatakan apresiasi terhadap visi-misi tersebut. Meski demikian, KIB sepatutnya memperhatikan kondisi masyarakat akar rumput.

Baca Juga: Transformasi Corong Suara Rakyat di Era Baru Komunikasi 

Baca Juga: Kata Akademisi soal KIB dan Koalisi Gerindra-PKB 

"Gagasan itu bagus memang. Saya lihat yang diundang para akademisi, rektor, pengusaha, tapi kan yang memilih masyarakat akar rumput yang pemikirannya tidak sampai pada globalisasi, inflasi, atau apalah. Mereka tidak mengerti," tegas Suko Widodo kepada GoNEWS.co, Kamis (18/7/2022).

Widodo mengungkapkan kelemahan partai politik (parpol) secara umum adalah kemampuan dalam membumikan gagasan sehingga lebih menggena pada masyarakat bawah. Gagasan itu bisa berkontribusi pada pemenangan suara ketika mampu diserap oleh masyarakat.

Baca Juga: PSI Disebut Potensial Perkuat KIB 

Baca Juga: Airlangga: KIB Jaga Stabilitas Politik Indonesia 

"Kelemahan politik kita, parpol kita adalah membumikan gagasan. Maka gagasan itu baru bisa menang ketika dibumikan. Bagaimana gagasan itu bekerja di grass root," ujarnya.

Dalam KIB, hal senada terjadi. Gagasan PATEN yang bagus belum diturunkan menjadi program yang bisa dipahami dengan mudah oleh masyarakat.

Baca Juga: Daftar Serentak ke KPU, Pakar Politik BRIN: Soliditas KIB Masih Terjaga 

Baca Juga: KIB Jadikan Momentum Hari Penting Jokowi untuk Daftar ke KPU 

"KIB itu masih di awang-awang, hanya menjadi wacana para pemikir. Tapi bagi pelaku dan masyarakat luas kayaknya kok belum terbumikan dengan bagus. Itu yang menurut saya bagaimana gagasan itu dibumikan dengan bagus dengan bahasa sederhana dan sebagainya," ungkapnya.

Widodo menekankan pentingnya penterjemahan dan penyampaian gagasan besar dengan cara yang mampu meyakinkan konstituen. Sebab saat ini, masyarakat tengah dilanda krisis kepercayaan terhadap partai politik.

Baca Juga: IPO: KIB Belum Terikat Capres tapi Terbuka 

Baca Juga: Pengamat: Airlangga Mesti Cermat Sikapi Dinamika Internal KIB dan Golkar 

"Yang penting bagi Parpol, bagaimana gagasan itu diyakinkan kepada masyarakat banyak. Sekarang repotnya, masyarakat sedang krisis kepercayaan, sehingga tidak cukup mudah untuk meyakinkan masyarakat," tambahnya.

Oleh sebab itu, sangat disarankan agar parpol mengubah caya politik lama menjadi gaya politik baru untuk bisa meyakinkan massa. Bagaimanapun, pemilih pada Pemilu 2024 diperkirakan akan didominasi oleh banyak pemilih milenial yang akrab dunia maya. Mereka terbiasa untuk mencari segala sesuatu melalui internet, termasuk rekam jejak suatu partai.

Baca Juga: Bacaan CSIS soal Peluang KIB dan Arah Koalisi PDIP 

Baca Juga: KIB Cari Anggota Baru, Pengamat Sebut Tiga Kemungkinan Ini 

"Jadi ada apatisme anak muda, orang tua, (ada) distrust ketidakpercayaan, padahal pemilihnya sebagian besar golongan Z dan Y, golongan millenial. Mereka kan butuh bukti dan mereka bisa searching (mencari) bukti-bukti. Jadi parpol menurut saya harus berubah orientasi kampanyenya, strategi komunikasi politiknya. Harus berubah dari cara-cara lama. Mestinya harus dicarikan bahasa yang tepat, simpel, dan yang menyampaikan juga mendapat kepercayaan masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, KIB bertekad membawa Indonesia yang saat ini berada di negara berpenghasilan menengah atas menjadi negara yang maju berpendapatan tinggi pada 2035.

Baca Juga: Pengamat: KIB Mesti Usung Kandidat Capres Internal pada Pilpres 2024 

Baca Juga: Pengamat: Kecil Kemungkinan KIB Bakal Usung Anies Baswedan 

"Pada penyampaian visi dan misi ini, sengaja kita me-launching program kedepan, yaitu Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN)," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Program PATEN mengakselerasi transformasi ekonomi nasional untuk mencapai kesejahteraan menyambut bonus demografi pada 2025-2035.

Baca Juga: Arsul Sani: KIB Berpeluang Usung Capres yang Diumumkan NasDem 

Baca Juga: Pakar Puji Komitmen KIB Usung Capres dari Internal 

"Dimana 2025-2035 bonus demografi kita ini 191 juta penduduk, kita harus mengatur ekonomi agar kita mencapai kesejahteraan dari sekarang income perkapita kita 4.000 (dolar AS per tahun) jadi 12 ribu (dolar AS per tahun," jelas Airlangga.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Politik, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/