Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
23 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
11 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
4
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
11 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
5
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
15 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
10 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Harga BBM SPBU Vivo Lebih Murah, Ini Kata Pengamat

Harga BBM SPBU Vivo Lebih Murah, Ini Kata Pengamat
Ilustrasi SPBU Vivo. (Foto: Istimewa)
Senin, 05 September 2022 21:55 WIB
JAKARTA -Harga bahan bakar minyak (BBM) milik VIVO dijual lebih murah dibanding harga BBM Pertalite milik PT Pertamina (Persero). Kenapa bisa begitu? Sebab, produk milik VIVO tersebut hanya memiliki Research Octane Number (RON) 89.

"Kenapa harga BBM milik VIVO lebih murah dari Pertalite? Karena BBM milik VIVO itu mempunyai RON 89 atau lebih rendah dari Pertalite yang memiliki RON 90. Dengan demikian secara kualitas dan mutu, produk dari VIVO lebih rendah dari Pertalite," kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan di Jakarta, Senin (5/9/2022).

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk lebih cerdas dan harus memahami bahwa RON yang lebih tinggi akan lebih bagus dalam meningkatkan performa mesin kendaraan dan juga menjaga mesin menjadi lebih awet.

Selain itu, jika dihitung dengan menggunakan formula sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 62.K/12/MEM/2020 tahun 2020, pihak Vivo dalam posisi merugi.

"Kita hitung dengan ICP Juli sebesar 106 dolar AS per barrel, tanpa ada benchmark dengan kurs Rp 14.500 itu saja perliternya sudah Rp 9.749. Setelah kita gunakan formula maka didapatkan harga dasar Rp 12.503. Harga tersebut belum termasuk PPn dan PBBKB serta margin perusahaan," jelasnya.

Jadi, menurut dia, yang dilakukan VIVO saat ini adalah strategi marketing dan untuk meningkatkan portofolio perusahaan di masyarakat.

Hanya saja, sangat disayangkan hal tersebut membuat penilaian masyarakat terhadap pemerintah menjadi berkurang dan kontraproduktif ditengah kenaikan harga BBM subsidi.

Selain itu, menurut Mamit jika mau membandingkan secara harga harus dengan RON yang sama, misalnya dengan RON 92 antara yang dijual VIVO dan Pertamina, harganya masih lebih murah Pertamina.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/