Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
21 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
12 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
8 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
5
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
8 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
8 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Politik

Pasokan Kedelai Langka, LaNyalla: Harus Ada Kebijakan Holistik

Pasokan Kedelai Langka, LaNyalla: Harus Ada Kebijakan Holistik
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD)
Rabu, 07 Juni 2023 17:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Langkanya pasokan dan naiknya harga kedelai mendapat sorotan tajam Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Menurut LaNyalla, harus ada kebijakan holistik yang diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan pasokan kedelai di Tanah Air. Sebab, langkanya pasokan kedelai berimbas pada produktivitas tahu dan tempe yang semakin menurun dan juga melonjaknya harga dua komoditas penting tersebut.

"Kedelai merupakan bahan baku tahu dan tempe yang merupakan sumber protein yang dibutuhkan masyarakat. Untuk mengatasi kelangkaan kedelai, saya kira harus ada kebijakan yang holistik yang harus diambil pemerintah," kata LaNyalla, Rabu (7/6/2023).

Selama ini, 90 persen kebutuhan kedelai dalam negeri masih dipasok dari hasil impor. Oleh karenanya, harus ada solusi yang komprehensif agar persoalan pasokan kedelai yang hampir terjadi setiap tahun dapat teratasi.

Senator asal Jawa Timur itu menilai kebijakan yang diambil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang menawarkan kepada petani di Gunungkidul untuk menanam kedelai adalah solusi jangka panjang dan perlu analisa yang baik.

"Kita berharap bahwa kedelai tak lagi bergantung pada impor, sehingga kita bisa memenuhi sendiri kebutuhan dalam negeri. Tetapi tentu tidak serta-merta dengan meminta petani menanam kedelai," tutur LaNyalla.

Diperlukan kajian dan dukungan yang memadai agar kedelai tak melulu menjadi masalah yang harus dicarikan solusinya setiap tahun oleh pemerintah.

"Harus menjadi skala prioritas bagi pemerintah agar persoalan ini tak terus berulang dari tahun ke tahun. Dalam waktu cepat, kita harus mencarikan solusinya agar kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi. Selanjutnya, dibuatkan skema jangka panjang agar kita dapat mengatasi hal tersebut," tutur LaNyalla. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/