Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
14 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
14 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
13 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
13 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
5
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi

Kata Yusril, Panglima TNI Boleh Saja Berpolitik Bila untuk Kepentingan Negara

Kata Yusril, Panglima TNI Boleh Saja Berpolitik Bila untuk Kepentingan Negara
Yusril Ihza Mahendra. (liputan6.com)
Rabu, 04 Oktober 2017 18:41 WIB
JAKARTA - Pakar hukum tata negara dari Universitas Indonesia Prof Dr Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Panglima TNI boleh saja berpolitik bila untuk kepentingan negara.

Yusril mengatakan hal itu menanggapi tuduhan sebagian kalangan terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah melakukan manuver politik.

Menurut Yusril, politik tidak melulu soal pertarungan kekuasaan. ''Menurut saya enggak apa-apa. Karena dia kan bicara untuk kepentingan negara, bukan sebaliknya,'' kata Yusril di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Sebelumnya, Gatot memancing kontroversi terkait isu pembelian senjata ilegal. Ia pun dianggap sering melontarkan pernyataan politis. 

Namun, menurut Yusril, manuver Gatot berbeda dengan yang dilakukan anggota DPR. Ia menyebutkan Panglima Besar Jenderal Soedirman pun berpolitik.

Soedirman, lanjut dia, berbicara dalam konteks sebagai seorang negarawan. Karena itu politik yang dijalankannya adalah politik negara.

Hal yang sama juga berlaku pada Gatot. ''Kalau seorang Panglima TNI kan dia bicara politiknya itu politik tentara, dan politik tentara itu konstitusi,'' ucap Yusril.

Dia menegaskan, sepanjang tidak membawa kepentingan kelompok atau pribadi, dan hanya untuk negara, itu dibenarkan.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/