Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Syahrini Hamil Anak Pertamanya
Umum
24 jam yang lalu
Syahrini Hamil Anak Pertamanya
2
Dicintai Rakyat, Projo Sulsel: Pa Jokowi Jangan Pulang Kampung Dulu
Politik
21 jam yang lalu
Dicintai Rakyat, Projo Sulsel: Pa Jokowi Jangan Pulang Kampung Dulu
3
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
8 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
4
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
7 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
5
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
7 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
7 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala

Akhiri Ketidakadilan, Duterte Desak Kongres Filipina Kabulkan UU Otonomi Daerah Muslim

Akhiri Ketidakadilan, Duterte Desak Kongres Filipina Kabulkan UU Otonomi Daerah Muslim
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (merdeka.com)
Kamis, 18 Januari 2018 20:27 WIB
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte berkeinginan mengakhiri ketidakadilan terhadap Muslim Mindanao. Karena itu, hari ini Duterte mendesak Kongres Filipina untuk mengabulkan undang-undang otonomi khusus untuk daerah berpenduduk muslim.

Jika tidak, kata dia, maka kelompok pemberontak akan mengabaikan proses perdamaian dan mengangkat senjata lagi melawan pemerintah.

Kelompok pemberontak muslim terbesar Barisan Pembebasan Islam Moro (MILF) menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah pada 2014 setelah berkonflik selama 50 tahun yang menewaskan 120 ribu orang dan membuat dua juta warga mengungsi.

Inti dari kesepakatan itu adalah dibuatnya undang-undang dasar Bangsamoro (BBL) yang akan mengamanatkan wilayah otonomi di kawasan Mindanao untuk memberi hak politik dan ekonomi lebih kepada daerah itu. Duterte mendukung undang-undang ini.

''Saya meminta semua pihak memahami, sudah saatnya ketidakadilan yang mereka alami selama ini diakhiri,'' kata Duterte, seperti dilansir laman Channel News Asia, Kamis (18/1).

''Kalau BBL tidak dikabulkan maka bakal ada perang di Mindanao,'' ujar Duterte.

Dia mengaku tidak bisa mengendalikan kelompok pemberontak jika mereka kembali mengangkat senjata dan menuntut kemerdekaan di selatan Filipina.

MILF menentang kelompok Islam ekstremis dan bekerja sama dengan pasukan pemerintah untuk memerangi faksi radikal Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro yang sudah bersumpah setia kepada kelompok militan ISIS.

Duterte ingin BBL diloloskan sebelum Kongres fokus untuk mengubah konstitusi ke sistem federal.***

Editor:hsan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/