Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
20 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
15 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
14 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
19 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris

Hasil Penelitian, Duduk Seharian Bisa Lemahkan Daya Ingat

Hasil Penelitian, Duduk Seharian Bisa Lemahkan Daya Ingat
Ilustrasi. (nationalgeograpich)
Selasa, 17 April 2018 20:16 WIB
JAKARTA - Bagi Anda yang pekerjaannya mengharuskan duduk seharian atau dalam waktu lama, perlu waspada. Sebab, menurut hasil penelitian terbaru yang dilakukan peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA), duduk lama bisa melemahkan daya ingat.

''Secara spesifik, studi baru ini mengaitkan kebiasaan sedenter pada menipisnya lobus medial temporal yaitu area otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan baru. Penipisan ini bisa jadi pendahulu dari penurunan kognitif dan demensia pada orang dewasa dan lansia,'' bunyi hasil penelitian tersebut.

Dikutip dari sindonews.com yang melansir Live Science, penelitian ini melibatkan 35 responden berusia 45 - 75 tahun. Peneliti menanyakan beberapa hal terkait tingkatan aktivitas fisik dan rata-rata jam per hari yang digunakan untuk duduk pada minggu sebelumnya.

Peneliti memindai otak setiap responden menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat lobus medial temporal mereka.

Selanjutnya, hasil pindai diidentifikasi hubungan antara ketebalan area tersebut, aktivitas fisik dan kebiasaan duduk responden. Hasilnya menunjukkan bahwa responden menghabiskan 3-7 jam per hari untuk duduk dimana hal ini berhubungan dengan penipisan lobus medial temporal, di luar tingkatan aktivitas mereka.

''Kebiasaan sedenter adalah alat prediksi dari penipisan (lobus medial temporal) dan aktivitas fisik tersebut, meski tinggi tingkatannya, tidak cukup untuk mengimbangi efek berbahaya dari duduk untuk waktu yang lama. Tiap jam saat mereka duduk, ada penipisan dari otak,'' kata salah satu peneliti.

Meski demikian bukan berati duduk dalam waktu lama langsung memicu penipisan. Namun, peneliti menemukan adanya keterkaitan antara duduk dalam waktu lama dan struktur penipisan.

Terkait temuan ini, peneliti juga berencana meneliti orang-orang yang duduk dalam waktu lama per hari guna memastikan apakah duduk dapat menipiskan lobus otak.

Selain itu, untuk meningkatkan kesehatan otak khususnya pada mereka yang berisiko tinggi alami penyakit alzheimer's para peneliti menyarankan untuk mengurangi kebiasaan sedenter dan memperbanyak aktivitas fisik.

''Kami juga akan mengeksplor peran gender, berat badan, dan ras pada efek dalam kesehatan otak dengan waktu duduk,'' kata dia.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/