Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos

Ricuh Pasca Pilgub Kalbar, 119 Warga Pendatang Terpaksa Mengungsi ke Markas TNI

Ricuh Pasca Pilgub Kalbar, 119 Warga Pendatang Terpaksa Mengungsi ke Markas TNI
Warga Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak mengungsi di markas Yonzipur 6/SD di Jalan Raya Anjungan Kabupaten Mempawah. (sindonews.com)
Sabtu, 30 Juni 2018 14:46 WIB
LANDAK - Sebanyak 119 warga Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) masih mengungsi di markas TNI AD Yonzipur 6/SD di Jalan Raya Anjungan, Kabupaten Mempawah, Kalbar. Mereka mengungsi karena terjadinya kericuhan dua hari pasca pencoblosan Pilkada Kalbar.

Dikutip dari sindonews.com, kericuhan terjadi di Kabupaten Landak, yang diduga buntut dari hasil quick count Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar, Jumat (29/6/2018) petang.

Kericuhan itu bermula dari aksi sekelompok massa yang berjumlah seratusan orang membakar ban di tengah jalan dan memanggang babi di sekitar lokasi Terminal Ngabang, Kabupaten Landak.

Mereka melakukan aksi itu karena terpicu sebuah postingan di media sosial yang dinilai menghina mantan Gubernur Kalbar, Cornelis.

Selain itu, juga karena kecewa calon gubernur (Cagub) jagoannya, Margret Natasa-Suryadman Gidot kalah di tempat pemungutan suara (TPS) sekitar Terminal Dara Itam Ngabang, dalam wilayah Dusun Tebing Tinggi, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Landak.

Sekitar pukul 18.10 WIB, massa kemudian bergerak ke lapangan Bardan yang banyak terdapat warung di pinggirnya. Beberapa orang merusak sejumlah warung, memecah kaca gerobak, menumbangkan alat pemanggang dan memukuli meja dengan mandau.

Melihat hal itu, para pemilik warung yang kebanyakan pendatang kemudian pergi meninggalkan warung untuk menyelamatkan diri.  

Kapolres Landak AKBP Bowo Gede Imantio dan Dandim 1201/Mph Letkol Arm Anom Wirasunnu sekitar pukul 18.30 WIB, datang ke lokasi untuk menenangkan massa.

Setelah diberikan pengertian, sebagian massa membubarkan diri, tapi sebagian lain masih bertahan, sehingga aparat tetap berjaga-jaga.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar Heri Saman turun tangan dan mengimbau massa untuk membubarkan diri.

Melalui sambungan telepon, mantan Gubernur Kalbar Cornelis juga meminta massa tenang dan tidak terprovokasi postingan di media sosial. Sebab bisa berakibat merusak keamanan Kabupaten Landak.  

Sementara itu, sebanyak 119 orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak memilih meninggalkan Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak untuk mengamankan diri. Mereka pergi ke Yonzipur 6/SD yang berada di Jalan Raya Anjungan Kabupaten Mempawah.

Sekretaris FKUB Kota Pontianak, Pdt Iwan Luwuk, sangat menyayangkan kejadian yang terjadi di beberapa tempat pascapilkada serentak pada 27 Juni 2018.

Menurutnya, kejadian itu sudah dapat diredam. ''FKUB mengajak semua warga Kalbar untuk tetap menjaga kondisi kalbar tetap kondusif dan aman serta kerukunan dan keharmonisan dalam keberagaman terjaga. Kami akan berusaha menghubungi semua paslon untuk bisa bersama-sama meredam ini,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/